CIA Buka Sebagian Dokumen Rahasia Terkait 9/11

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 15 Juni 2015 22:42 WIB

AP/National September 11 Memorial and Museum, Roberto Robanne

TEMPO.CO, Washington - Para pejabat tingkat tinggi badan intelijan Central Intelligence Agency (CIA) berdebat sengit di tahun-tahun setelah serangan 11 September 2001 mengenai apakah badan-badan intelijen AS bisa berbuat lebih banyak untuk menghentikan serangan teroris mematikan dalam sejarah Amerika. Soal ini terdapat dalam dokumen yang dirilis CIA, Jumat 12 Juni 2015. Dokumen bisa diakses di sini.

Dokumen rahasia yang dibuka itu termasuk versi yang lebih lengkap dari laporan tahun 2005 oleh inspektur jenderal CIA, yang menemukan bahwa CIA tidak memiliki strategi komprehensif atau sumber daya yang memadai untuk memerangi Al-Qaeda sebelum pesawat yang dibajaknya menghantam World Trade Center New York dan Pentagon pada 11 September 2001. Ringkasan soal ini dihapus dari laporan yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 2007.

Dokumen yang dirilis CIA pekan lalu itu juga mencerminkan argumen mantan Direktur CIA George Tenet dan letnannya bahwa intelijen AS sungguh-sungguh fokus pada al-Qaeda dan pemimpinnya, Osama bin Laden.

Tak satu pun dari dokumen itu fokus langsung pada bagaimana Presiden George W. Bush dan nya Gedung Putih menangani ancaman al-Qaeda setelah menjabat pada Januari 2001. Beberapa mantan pejabat, termasuk tsar kontra-terorisme Bush, Richard Clarke, mengatakan bahwa Bush awalnya tidak menjadikan al-Qaeda sebagai prioritas.

Dalam surat bernada 'debat panas' Juni 2005, Direktur CIA George Tenet menolak rancangan laporan kritis yang ditulis Inspektur Jenderal CIA John Helgerson. "Laporan Anda menantang profesionalisme saya, ketekunan dan keterampilan dalam memimpin pria dan wanita dari intelijen AS dalam melawan terorisme," kata Tenet kepada Helgerson.

"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk menginformasikan, memperingatkan dan memotivasi tindakan untuk mencegah bahaya," tulis Tenet. "Laporan Anda tidak cukup atau akurat menggambarkan tindakan saya, atau pekerjaan heroik dari laki-laki dan perempuan dari Komunitas Intelijen."

Setelah pemboman Kedutaan Besar AS di Afrika Timur pada tahun 1998 dan kapal perang USS Cole pada Oktober 2000, Tenet mengatakan, ia memperingatkan Presiden Bill Clinton dan memperkirakan "ada 5-15 serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat."

Dokumen yang baru dibuka ini, juga karena ada desakan dari mantan pejabat CIA, termasuk memo pada Juli 2005 dari 17 petugas tingkat atas Pusat Kontra Terorisme CIA yang memperdebatkan laporan Helgerson ini.

DAILY MAIL | REUTERS | ABDUL MANAN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya