Dukung Irak, AS Bangun Pangkalan Militer di Propinsi Anbar

Reporter

Rabu, 10 Juni 2015 22:03 WIB

Para tentara Irak dan Amerika berbincang, disela-sela kegiatan pelatihan. Taji, Irak, 12 April 2015. John Moore / Getty Images

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama sedang merencanakan membangun pangkalan militer baru di Propinsi Anbar, Irak, serta mengirimkan instruktur dan penasihat militer ke Negeri 1001 Malam.

Menurut keterangan pejabat AS yang tak bersedia menyebutkan namanya, Selasa, 9 Juni 2015, penguatan militer Irak tersebut terkait dengan kian meningkatnya ancaman militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dia menjelaskan, Presiden Obama dapat memberikan persetujuan final pada Rabu, 10 Juni 2015, guna meningkatkan jumlah pasukan AS di Irak. "Ini bagian dari strategi pertama guna menggagalkan upaya pemberontak menguasai Propinsi Anbar."

Menurutnya, kehadiran militer AS diharapkan dapat membantu rencana pasukan Irak mengusir dan merebut kembali Ramadi yang telah dikuasai oleh milian ISIS. Namun berbagai kritik menyebutkan bahwa kekuatan 3.100 kontingen militer AS terdiri dari instruktur dan penasihat diangggap jauh dari cukup.

Pejabat lain yang juga tak bersedia diketahui identitasnya itu mengatakan, Presiden Obama tetap diharapkan tidak mengirimkan pasukan kombatan atau bahkan dekat dengan garis depan peperangan.

AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya