Sepuluh turis yang diduga warga asing terlihat melepaskan busananya di dekat puncak Donkey Ear, Gunung Kinabalu, Malaysia. Aksi yang diadukan pada 30 Mei lalu dipercaya oleh Joseph Pairin Kitingan, Wakil Menteri Besar Negara Bagian Sabah, sebagai penyebab gempa. Facebook.com
TEMPO.CO, Kinabalu - Sekelompok turis bule yang bugil di puncak Gunung Kinabalu, Malaysia, dilarang meninggalkan negeri itu. Otoritas setempat menilai tindakan mereka itu sebagai sikap "tidak menghormati gunung" dan diduga menyebabkan gempa bumi yang menewaskan sedikitnya 13 orang, pekan lalu.
Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang pesisir barat Sabah, Jumat pekan lalu. Sebagian lereng Gunung Kinabalu longsor. Hingga kini, sedikitnya 13 pendaki dipastikan tewas.
Gempa terjadi sepekan setelah sekelompok turis asing, terdiri atas dua warga Kanada, dua Belanda, dan seorang Jerman, memisahkan diri dari rombongan lalu berbugil di atas puncak Gunung Kinabalu sebelum berfoto.
Foto bugil para turis tersebut beredar di dunia maya dan menimbulkan kemarahan warga Sabah, yang menganggap aksi mereka mengotori kesucian Gunung Kinabalu dan membuat roh penunggu gunung itu murka.
Deputi Menteri Besar Sabah Tan Sri Joseph Pairin Kitingan mengatakan turis yang tidak menghormati gunung akan dikenai hukuman sesuai dengan hukum pribumi. “Terserah apakah orang percaya hal ini atau tidak, kami warga Sabah yakin. Gempa bumi seperti memastikan keyakinan kami. Ada kaitannya,” kata Kitingan seperti dilansir beberapa media Malaysia. "Kita harus menjadikan ini sebagai peringatan bahwa kepercayaan dan adat setempat harus dihormati."
Komisioner kepolisian Sabah, Datuk Jalaluddin Hassan, mengatakan polisi telah mengidentifikasi kelima turis itu, dan mereka akan dilarang meninggalkan Malaysia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada, Nicolas Doire, memastikan dua warga Kanada dilarang meninggalkan Malaysia dan pihaknya telah memberikan bantuan konsuler.
Suku Kadazan, yang mendiami kawasan sekitar Gunung Kinabalu, berencana menggelar upacara untuk meredakan kemarahan roh penunggu Gunung Kinabalu dalam waktu dekat.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.