Angkatan Laut Myanmar Kawal Perahu Imigran ke Bangladesh

Reporter

Selasa, 2 Juni 2015 17:02 WIB

Angkatan Laut Myanmar berhasil menangkap perahu peti kemas yang berisikan para imigran di pulau Leik, laut Andaman, 31 Mei 2015. Sebanyak 700 imigran berada di kapal petikemas saat berhasil ditangkap di laut Andaman. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Yangon - Angkatan Laut Myanmar mengawal sebuah perahu kayu berisi 727 imigran ke perairan Bangladesh, empat hari setelah mencegatnya di Laut Andaman. Keterangan tersebut disampaikan Kementerian Informasi Myanmar, Selasa, 2 Juni 2015.

Para imigran yang diduga kaum Rohingya itu ditemukan pada Jumat pekan lalu dalam keadaan terpung-apung di tengah laut. Selanjutnya, mereka dipindahkan ke kapal nelayan untuk dibawa ke Bangladesh. Menurut juru bicara keprsidenan, Ye Htut, mereka diarahkan ke Bangladesh.

"Angkatan Laut Myanmar mengawal mereka hingga ke perairan Bangladesh. Kami menyediakan air bersih, makanan, dan bahan lainnya untuk mereka," katanya kepada kantor berita Reuters melalui telepon.

Ye Htut melanjutkan, "Hal ini berdasarka keinginan mereka, kami akan bekerjasama dengan mereka untuk mengirimnya kembali ke Bangladesh." Namun demikian Ye Htut tidak menjelasakan darimana para imigran itu berasal.

Sebelumnya, pada Senin, 1 Juni 2015, pemerintah Myanmar menjelaskan bahwa pasukan Angkatan Laut menahan mereka selama tiga hari setelah ditangkap di peraian Laut Andaman pada Jumat pekan lalu.

"Pemerintah memeriksa indentias mereka, menanyakan apa yang mereka ingin lakukan, dan mereka ingin pergi kemana," kata Ye Htut. "Biasanya, hampir seluruhnya ingin kembali ke Bangladesh, jadi kami bisa mengatur sesuai dengan keinginan mereka."

AL JAZEERA | NEWS.YAHOO | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya