Sejumlah militer Israel melakukan penjagaan ketat dari serangan militan Palestina di Jalur Gaza, 21 Juli 2014. REUTERS
TEMPO.CO, Jalur Gaza - Warga Palestina memiliki "senjata" baru untuk melawan Israel: ular. Menurut harian Haaretz, kepolisian perbatasan Israel menemukan banyak ular saat mereka melakukan penutupan wilayah itu selama protes berlangsung di Tepi Barat.
Melihat jumlah ular yang mereka temukan, kata harian itu, kecil kemungkinan kejadian itu cuma kebetulan. Seorang anggota kepolisian menyatakan ular-ular itu sengaja disebar oleh warga Palestina untuk melemahkan mereka.
Menurut kepolisian, tentara--yang diserang dengan batu dan bom di Desa Silwad--melihat ular di atas kepala mereka ketika berlindung di sebuah barikade beton. Ular juga banyak dijumpai di tempat yang biasanya dijadikan lokasi perlindungan para tentara.
"Kami yakin ular itu sengaja ditempatkan di sana oleh demonstran Palestina untuk menggigit atau menakut-nakuti para prajurit," kata Aharon Moyal, komandan kompi pasukan Israel. Reptil yang disebar ini diyakininya sangat berbisa dan merupakan spesimen berbahaya dari keluarga Colubridae.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Palestina perihal teror ular ini.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.