TEMPO Interaktif, Gaza: Israel menyerang wilayah Gaza dan tepi Barat, setelah kelompok militan Palestina menembakkan 36 roket ke wilayah itu. Sedikitnya empat orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan pertama, setelah pasukan Israel meninggalkan Jalur Gaza, pekan silam. Operasi besar-besaran dengan sandi 'Hujan Pertama' itu diawali Sabtu (24/9) malam. Angkatan Udara Israel menembakkan tiga buah rudal ke sebuah bangunan di Khan Yunis dan Bani Suhaila, yang diduga sebagai tempat pembuatan senjata milik Brigade Martir Al-Aqsha. Dua warga Palestina dilaporkan terluka dalam serangan itu. Tembakan puluhan roket Kassam dari Gaza ke wilayah pemukiman Israel di Siderot dan sebelah barat Negev berlangsung akhir pekan ini. Insiden berawal ketika demo kelompok Hamas dikacaukan ledakan yang menewaskan 19 orang dan melukai 80 lainnya, Jumat lalu. Israel juga menyerang Sekolah Akram yang didirikan mantan pemimpin Hamas, Syaikh Ahmad Yassin, di Sajaiya. Sekolah ini dituduh sebagai tempat penggalangan dana bagi kepentingan Hamas. Setidaknya 20 orang terluka, termasuk delapan wanita dan tiga anak-anak. Sekolah nahas dan sejumlah rumah di dekatnya juga rusak berat. Pasukan Yahudi itu juga menyerbu sebuah gudang senjata milik Komite Perlawanan Populer di Kota Jabaliya dan kantor Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP). Tidak ada laporan soal korban luka-luka atas serangan itu. Israel juga melancarkan operasi penangkapan di Tepi Barat. Sebanyak 207 orang, teruatama dari kelompok Hamas dan Jihad Islam ditangkap. Di Jenin (11 orang), Tulkarim (18), Nablus (15 orang), Ramallah (70 orang), Bethlehem (31 orang), dan Hebron (16 orang). Pasukan Israel juga menyita sejumlah persenjataan. AFP/BBC/Faisal