Myanmar Larang Jurnalis ke Parlemen, Ini Sebabnya

Reporter

Jumat, 29 Mei 2015 05:10 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO , Yangon:Sejumlah wartawan dilaporkan tengah bernegosiasi dengan pejabat Myanmar untuk dapat berada di ruang parlemen setelah sebelumnya dilarang masuk pada Kamis, 28 Mei 2015. Pasalnya, mereka menampilkan dan mempubilkasikan secara online gambar seorang anggota parlemen yang sedang tertidur.

Wartawan di Naypyitaw, ibu kota Myanmar, diberitahu mereka hanya boleh menonton proses persidangan dari TV yang berada di koridor. "Gambar-gambar dari anggota parlemen saat tertidur adalah alasan utama," kata Kyaw Soe, Direktur umum Parlemen Uni yang menangani tugas-tugas administratif.

Dilansir Washington Post, dikatakan selain gambar anggota parlemen tertidur, terdapat pula beberapa gambar lain. Di antaranya yang telah beredar menunjukkan anggota parlemen sedang sibuk dengan perangkat iPad saat rapat, juga gambar yang menunjukkan seorang perwakilan militer sedang menekan tombol suara saat pemilihan, mewakili seorang anggota parlemen yang tidak hadir.

Hal yang sama sering dilakukan dan pernah terjadi pada anggota parlemen (DPR)Indonesia.

"Pembatasan ini benar-benar tidak dapat diterima. Kebebasan pers tidak dijamin di dalam negeri tetapi hanya di tangan mereka yang berkuasa. Mereka dapat mencabut kebebasan pers setiap saat mereka suka," kata Zaw Thet Htway, mantan tahanan politik dan editor kepala jurnal mingguan Tomorrow.

Myanmar adalah negara yang mulai bergerak dari negara rezim militer selama setengah abad ke pemerintahan demokrasi pada 2011. Namun banyak dari reformasi politik, di antaranya kebebasan media, terhenti. Sekitar 10 wartawan dilaporkan telah dipenjara dan hampir selusin lainnya menghadapi ancaman.

Konstitusi Myanmar mengalokasikan seperempat kursi di parlemen untuk militer yang memberikan hak veto atas amandemen konstitusi.



WASHINGTON POST | MECHOS DA LAROCHA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

13 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya