TEMPO.CO, - Kepolisian Swiss menangkap sejumlah anggota Eksekutif FIFA menyusul kasus suap yang disebutnya. Enam pejabat diantaranya, seperti dilansir Reuters, bakal segera diekstradisi ke Amerika Serikat.
Enam pejabat organisasi Bola Internasional itu ditangkap polisi di sebuah hotel di Zurich pada Rabu 27 Mei 2015 dini hari waktu setempat. Mereka diduga melakukan tindak pidana pencucian uang, pemerasan, dan penipuan transaksi selama 20 tahun terakhir.
Federal Office of Justice (FOJ) Swiss menjelaskan, penangkapan itu dilakukan berdasarkan permintaan Kantor Kejaksaan di New York, Amerika Serikat. Karena itu, menurut kepolisian Swiss ini, kasus keenam pejabat itu akan dilimpahkan ke Kejaksaan New York.
"Kantor Kejaksaan di Distrik Timur New York sedang menyelediki orang-orang yang diduga menerima suap pada awal 1990-an hingga sekarang," begitu pernyataan kepolisian.
"Para tersangka suap diduga terlibat dalam skema pembayaran kepada fungsionaris sepak bola, termasuk delegasi dan beberapa anggota-anggota di sub-organisasi FIFA, dengan total nilai kasus lebih dari US $ 100 " begitu pernyataan tersebut.
Meski begitu, enam anggota FIFA itu dapat menolak diekstradisi ke AS. Akan tetapi, FOJ mengungkapkan, pihaknya akan menggunakan cara formal dengan meminta Kejaksaan di New York mengirimkan permintaan esktradisi formal dengan tenggat waktu hingga 40 hari.
AW | REUTERS
Berita terkait
Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang
8 Juni 2022
Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.
Baca SelengkapnyaTanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss
3 Agustus 2020
Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.
Baca SelengkapnyaKasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti
26 Mei 2020
Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.
Baca SelengkapnyaRusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022
8 April 2020
Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Baca SelengkapnyaSkandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi
7 April 2020
Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar
31 Juli 2018
Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.
Baca SelengkapnyaBoikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?
27 Maret 2018
Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.
Baca SelengkapnyaPresiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang
19 Maret 2018
Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.
Baca SelengkapnyaFIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir
13 Februari 2018
Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber
3 Februari 2018
Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.
Baca Selengkapnya