Kecam Amerika, Iran Klaim Paling Mampu Atasi ISIS  

Reporter

Selasa, 26 Mei 2015 07:55 WIB

Seorang wanita Sunni dan anak-anaknya menangis saat tiba di Baghdad setelah melarikan diri dari kampung halamannya Ramadi akibat tindak kekerasan di Irak, 19 Mei 2015. Tentara Irak mengerahkan tanks dan senjata artilleri di Ramadi bersiap-siap mengadapi Negara Islam (ISIS). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Teheran - Kepala unit dari pasukan elite Pengawal Revolusi Iran menuduh AS sengaja tidak akan menghentikan aksi milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) setelah kejatuhan Kota Ramadi di Irak.

"Amerika menunjukkan jika mereka tidak akan memerangi ISIS," kata Jenderal Qassem Soleimani. Pernyataannya itu muncul setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter, dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu, 24 Mei 2015, menuduh pasukan Irak tidak sepenuh hati dalam memerangi ISIS.

Para pejabat AS termasuk Carter, mengatakan pasukan Irak telah melarikan diri dari pasukan ISIS di Ramadi. Mereka tidak melakukan perlawanan, meninggalkan senjata dan kendaraan untuk ekstremis.

Soleimani kemudian mengatakan bahwa Iran dan sekutunya adalah satu-satunya kekuatan yang dapat menangani ISIS. "Hari ini, tidak ada seorang pun yang bertempur dengan ISIS, kecuali Republik Islam Iran, serta negara-negara tetangga Iran yang didukung Iran," katanya.

AS dalam konflik diberitakan tersebut telah membantu meluncurkan serangan lewat udara bersama koalisi internasional antara lain Yunani, Norwegia, dan Australia, termasuk melengkapi dan melatih pasukan Irak.

Adapun Iran dan kelompoknya masih sebatas menawarkan penasihat, termasuk mengarahkan milisi Syiah melawan para ekstremis. Iran pun mengatakan tidak memiliki pasukan tempur di Irak, meskipun beberapa anggota Garda Revolusi ditemukan tewas di sana.

CTVNEWS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya