Tentara angkatan laut Amerika Serikat bergerilya dari tempat persembunyian mereka di selatan zona demiliterisasi setelah tiga hari berperang melawan tentara Vietnam, September 1966. Helikopter di kiri ditembak jatuh ketika hendak memberikan amunisi tambahan bagi AS. Memperingati 50 tahun perang Vietnam, sebuah buku berjudul "Vietnam: The Real War" diterbitkan dan menampilkan sekitar 300 foto paling bersejarah milik kantor berita AP. AP/Henri Huel
TEMPO.CO, Canberra - Australia mengumumkan pada Senin bahwa negara akan memulangkan 25 jenazah tentara Australia yang tewas 50 tahun lalu selama Perang Vietnam. "Pada 2015, menandai 50 tahun kedatangan pasukan tempur dan keterlibatan Australia di Vietnam, adalah benar dan tepat jika kita menghormati pengorbanan mereka dengan sikap ini," kata Perdana Menteri Tony Abbot.
Namun Abbott menegaskan kepada parlemen bahwa pemerintah akan memulangkan jenazah para veteran perang, kecuali jika keluarga keberatan kuburan tentara tersebut diganggu.
Australia dilaporkan telah memulangkan jenazah tentara korban perang yang tewas di luar negeri sejak Januari 1966. Adapun 25 tentara Australia yang tewas di Vietnam adalah pengecualian. Mereka dilaporkan dimakamkan di pekuburan di Malaysia dan Singapura, meskipun pada saat itu keluarga korban menolak.
Pemimpin oposisi Bill Shorten, keponakan dari orang pertama Australia yang tewas di Vietnam, Kevin Conway, mengatakan kebijakan itu membenarkan kesalahan yang telah dilakukan pemerintah selama 50 tahun. "Saya ingin agar jenazah dia (Conway) dibawa kembali ke Australia untuk dimakamkan di samping keluarga dan teman-temannya," kata Shorten.
Conway bergabung dengan pasukan khusus Amerika Serikat ketika ia tewas saat mempertahankan kamp mereka pada 6 Juli 1964 di usia 35 tahun. Dia adalah satu-satunya korban perang Vietnam yang dimakamkan di Pekuburan Perang Kranji Singapura.
Adapun 24 warga Australia lainnya dimakamkan di pekuburan militer Terendak Malaysia. Australia diperkirakan menempatkan lebih dari 60 ribu personel militer dalam konflik di Vietnam antara 1962 dan 1973. Sebanyak 521 di antara mereka dinyatakan tewas.