TEMPO.CO, Beijing - Banjir besar yang melanda Cina dilaporkan menewaskan sedikitnya 52 orang, termasuk dua pelajar di dalam bus sekolah yang terbalik setelah memuat penumpang melebihi kemampuan kendaraan, demikian bunyi pernyataan pihak berwenang Cina, Minggu, 24 Mei 2015.
Pemerintah daerah Guangxi mengatakan 21 siswa taman kanak-kanak telah dikirim ke rumah sakit akibat kecelakaan bus sekolah pada Jumat lalu, dengan tiga orang dalam kondisi serius. Bus itu memiliki izin membawa maksimal sebelas orang, tapi mereka memuat total 26 orang. "Sopir, guru, dan administrator sekolah telah ditahan," ujar pemerintah.
Kecelakaan bus akibat kelebihan beban dilaporkan telah menewaskan puluhan anak-anak di Cina dalam beberapa tahun terakhir, mengakibatkan sejumlah sekolah terpaksa ditutup.
Selain menewaskan 52 tewas, banjir musiman Cina juga menyebabkan enam orang hilang dan lebih dari seperempat juta orang telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara setelah bangunan dan tanaman mengalami kerusakan parah.
Dari 52 orang tersebut, 42 di antaranya dikatakan tewas akibat banjir dan hujan lebat, termasuk 16 orang yang tertimbun reruntuhan bangunan sembilan lantai di Kota Guiyang akibat tanah longsor. Adapun 7 lainnya tewas di Provinsi Hunan ketika bus tergelincir ke pagar pembatas kemudian terbalik.
Hujan musiman diyakini telah menyebabkan banjir besar di seluruh Cina hampir setiap tahun. Yang terburuk dalam sejarah adalah pada 1998, ketika 4.150 orang tewas. Sebagian besar dari mereka tinggal di sepanjang Sungai Yangtze.
USATODAY.COM | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE
2 hari lalu
Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaTanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024
3 hari lalu
Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
3 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam
4 hari lalu
Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu
4 hari lalu
BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret
5 hari lalu
DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut
5 hari lalu
Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat
6 hari lalu
Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
6 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaAmerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
7 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Baca Selengkapnya