Museum Ini Khusus untuk Perang Afganistan - Soviet

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 06:25 WIB

Sejumlah anak-anak asik bermain di cangkir berputar di taman bermain pertama Afganistan di Kabul, 14 November 2014. AP/Rahmat Gul

TEMPO.CO , Herat: Di puncak sebuah bukit di pinggiran kota Herat, berdiri sebuah bangunan yang ditutup ubin putih dan biru. Di sana tertera nama beberapa pria dan wanita Afghanistan yang tewas dalam perang selama satu dekade yang dimulai dengan invasi Soviet terhadap Afghanistan pada 1979.

Bangunan itu dikelilingi taman. Beberapa persenjataan Soviet yang disita pejuang Afghanistan dipamerkan termasuk helikopter, jet tempur MiG, dan tank Rusia.

Saat itu, jihad dipandang sebagai perjuangan melawan pendudukan asing. Mujahidin (orang-orang yang melakukan jihad, atau perang suci) terlihat sebagai orang baik, bersenjata dan dibiayai oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi melalui Pakistan.

Pertempuran itu berlangsung 10 tahun. Soviet kemudian menarik pasukannya pada 1989. Mereka meninggalkan Afganistan dalam keadaan hancur. Satu juta warga Afghanistan dan 15 ribu tentara Soviet tewas.

Meski sering dilanda berbagai perang, termasuk perang saudara, museum itu hanya fokus pada perang melawan Soviet. Ditampilkan dalam kaca buatan Rusia tampak senjata seperti AK-47, peluru, granat dan berbagai jenis ranjau darat.

Daya tarik utama adalah diorama, semacam miniatur perang yang menampilkan rekonstruksi cara Afghanistan berjuang melawan militer Soviet yang memiliki senjata tempur yang dahsyat.

Bila berada di sana, Anda harus mengunjungi gambar "hall of fame". Itu adalah koridor dengan deretan potret di kedua sisi yang menampilkan komandan mujahidin terkemuka, pria-pria berjanggut yang tampak tangguh dengan turban, yang kadang membawa senjata di bahu mereka.

Mereka adalah pahlawan Afghanistan pada 1980-an, menjalani perang suci untuk membebaskan negara mereka dari pendudukan asing. Yang paling mencolok adalah Ismail Khan, seorang panglima perang berpengaruh dan mantan gubernur Herat.

Di lantai atas, adegan perang mengerikan digambarkan oleh tokoh-tokoh yang tampak hidup. Melalui efek audio-visual, pameran mencoba untuk membawa suasana perang pada yang menyaksikan: lumuran darah dari tubuh yang menggenagi lantai, suara tembakan, bom dan jeritan.

Pihak pengelola museum mengatakan mereka ingin mempertahankan kengerian perang sehingga generasi mendatang bisa belajar dari masa lalu. "Afghanistan membawa rasa sakit dari perang di dalam hati mereka," kata Sheikh Abdullah, asisten Museum Jihad. "Saya pikir siapa pun tak ingin melihat negara mereka hancur lagi."


BBC | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya