TEMPO.CO , Jakarta: Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia menunda kelulusan seorang sarjana diploma selama 2 tahun, setelah ia dianggap melakukan tindakan yang memalukan kampus dengan berfoto selfie bersama rektor di atas panggung saat menerima sertifikatnya.

Muhammad Hasrul Haris Mohd Radzi, mahasiswa nahas itu, telah meminta maaf pada kampus. Tapi keputusan tetap dijatuhkan.

Wakil Rektor Prof Dr Sahol Hamid Abu Bakar mengatakan bahwa Hasrul telah bertindak kasar dan bodoh, tidak sesuai adat Melayu. "Tindakannya mempermalukan UiTM," kata Sahol pada Harian Metro dalam bahasa Melayu, Senin, 18 Mei 2015.

Sahol menjelaskan, wisudawan sebenarnya telah diberi penjelasan singkat tentang aturan sebelum memasuki aula, termasuk larangan berfoto selfie di atas panggung. “Dia seharusnya menghormati upacara dan dosen," ucapnya.

Menurut Sahol, kejadian tersebut sudah kedua kali terjadi. Pihak kampus pun telah mengambil tindakan yang sama terhadap siswa yang lain.

"Saya berharap hal ini akan menjadi pelajaran untuk semua mahasiswa sehingga insiden yang sama yang telah mencemarkan nama UiTM tidak akan terjadi lagi," katanya.

Soal bahwa hukuman itu disebut terlalu keras, Sahol tak peduli. "Biarkan mereka mengatakan saya kejam, tapi saya lebih suka membiarkan anak mati, dari pada kehilangan adat istiadat kami."

Adapun Hasrul sendiri mengaku tidak bisa mengendalikan kegembiraannya setelah menerima sertifikat.

"Saya tidak berpikir itu salah. Saya ingin mengenang momen bersejarah ini setelah bekerja keras selama dua setengah tahun mendapatkan diploma," kata Hasrul pada Harian Metro. Dia menambahkan jika tidak mengetahui larangan selfie oleh universitas.

THEMALAYMAILONLINE | MECHOS DE LAROCHA