TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Amerika Serikat akan mengunjungi Iran untuk menjajaki potensi kerja sama bidang energi dengan Tehran meski perundingan nuklir antara dua negara masih dilangsungkan, demikian pejabat kementerian minyak, Senin.
Sebagaimana diketahui, Washington memberlakukan sanksi kepada Tehran dengan melarang semua perusahaan ataupun badan pemerintahan asal Amerika Serikat untuk berdagang secara langsung ataupun tidak lansung dengan sektor minyak di Iran. Washington juga melarang semua bentuk pembiayaan di bidang yang sama.
Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat juga tidak boleh berinvestasi di sektor minyak dan gas Iran ataupun menjalankan bisnis perdagangan dengan negara tersebut.
Pemberlakuan sanksi tersebut terkait sengketa nuklir antara dua negara yang hingga kini masih dirundingkan.
"Dengan kunjungan pihak Amerika Serikat pada pekan ini dan potensi pencabutan sanksi terhadap industri minyak Iran, kami akan menerima keterlibatan perusahaan gas dan minyak internasional Amerika Serikat di Iran pada masa mendatang," kata Wakil Menteri Perminyakan Iran, Abbas Sheri-Moghaddam.
Sebelumnya pada 2 April lalu di Swiss, kesepakatan sementara telah tercapai Iran, Amerika Serikat, dan sejumlah negara besar lain. Perjanjian akhir rencananya akan diselesaikan pada 30 Juni mendatang.
Dalam kesepakatan itu, Tehran akan mengurangi sebagian program nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi.
Sheri-Moghaddam tidak merinci lebih lanjut siapa delegasi yang akan mengunjungi negaranya, namun di sisi lain menambahkan, sejumlah perusahaan asal Eropa dan Amerika Serikat telah menyatakan kesiapan berinvestasi dalam sejumlah proyek petrokimia baru di Iran.
Sanksi ekonomi dari negara-negara Barat sejak 2012 lalu telah memukul ekspor minyak Iran menjadi 1,1 juta barel per hari dari 2,5 juta barel per hari. Hilangnya pendapatan dari sektor minyak itu telah membuat Iran kesulitan melakukan ekspansi bisnis energi ataupun membeli peralatan baru dengan teknologi yang lebih canggih.
Sanksi yang sama juga telah membuat sejumlah perusahaan besar asal Amerika Serikat dan Eropa meninggalkan Iran.
Iran sendiri sudah berulangkali mengatakan bahwa Tehran tidak membatasi investasi dari perusahaan-perusahaan Barat, termasuk Amerika Serikat, di sektor minyak dan gas.
Pada 2013 lalu, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan bahwa tujuh perusahaan Barat akan disambut baik untuk kembali ke Iran setelah sanksi-sanksi ekonomi dicabut, termasuk raksasa asal Amerika Serikat ExxonMobil dan ConocoPhillips.
Berita terkait
Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat
26 Oktober 2022
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir
4 Juli 2022
Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.
Baca SelengkapnyaIAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida
16 Mei 2022
Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus
16 Februari 2022
Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.
Baca Selengkapnya3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam
5 November 2021
Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."
Baca SelengkapnyaAntibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya
4 November 2021
BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaInsinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir
11 Oktober 2021
Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar
Baca SelengkapnyaPT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir
19 September 2019
PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaAmerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...
18 September 2019
Amerika Serikat mau memberikan teknologi nuklirnya ke Arab Saudi asalkan negara itu mau membuat kesepakatan dengan IAEA.
Baca SelengkapnyaBiaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen
7 September 2019
Teknologi nuklir sudah sejak lama digunakan di dunia medis. Namun orang sakit masih takut dengan kata nuklir.
Baca Selengkapnya