Info Warga: Tak Ada yang Selamat di Everest Guest House

Reporter

Selasa, 5 Mei 2015 19:44 WIB

Seorang pendaki tersungkur saat longsoran salju menghantam Base Camp Everest, 25 April 2015. Sedikitnya 22 pendaki tewas dan 217 lainnya hilang di dekat base camp Gunung Everest. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Kathmandu - Warga Langtang yang mengungsi ke sebuah vihara setelah gempa bumi melanda Nepal pada 25 April 2015 khawatir tidak ada penghuni Everest Guest House yang selamat. Losmen tersebut diyakini sebagai tempat menginap tiga pendaki Taruna Hiking Club yang dinyatakan masih hilang hingga kini.

Tim pencari dan evakuasi warga negara Indonesia di Nepal mendatangi Vihara Phuntsok Choeling di Swoyambu, Senin, 4 Mei 2015.

Tim berusaha menggali informasi ihwal keberadaan WNI dari sekitar 120 penduduk asli Langtang yang mengungsi di vihara tersebut.

“Dari informasi yang kami dapatkan, sebagian besar pengungsi Langtang khawatir tidak ada yang selamat di Everest Guest House, bahkan termasuk pemiliknya, melihat kondisi Everest Guest House yang terpendam longsoran,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal lewat pesan pendek, Senin malam, 4 Mei 2015.

Tiga pendaki THC yang belum ditemukan itu yakni Alma Parahita, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwat. Satu WNI yang menetap di Nepal, Parsiah Majudi, juga masih dalam pencarian.

Tim telah menghubungi kepolisian Tanahun, yang dilaporkan sebagai alamat Parsiah. Kepolisian menyatakan belum mengetahui keberadaan Parsiah, tapi menyampaikan bahwa Tanahun merupakan daerah zero casualties atau tak ditemukan korban jiwa akibat gempa bumi di sana.

Dua pelancong berpaspor Indonesia yang juga belum ditemukan yakni Dewi Pancaringtyas Asih dan Meliana Tamo Ina.

Selasa, 5 Mei 2015, tim mengecek sejumlah rumah sakit, terutama TU Hospital. TU Hospital dikabarkan telah memasang foto-foto korban gempa hasil identifikasi, sehingga memudahkan tim dalam mengenali jenazah tanpa harus memeriksa langsung jasad. Raut wajah WNI yang hampir serupa dengan warga setempat turut menghambat pencarian.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya