Seorang anak pengungsi tidur dipelukan neneknya, kondisi memperihatinkan ini dialami sekitar 940.000 anak, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNICEF. Kathmandu, Nepal, 4 Mei 2015. Buddhika Weerasinghe / Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Nepal meminta negara-negara asing menyelesaikan operasi pencarian dan penyelamatan yang telah berlangsung sembilan hari setelah gempa bumi yang menewaskan lebih dari 7.000 orang. Sebab, sekarang tak ada harapan menemukan penyintas di antara reruntuhan.
Puluhan negara mengirim tim untuk menemukan penyintas setelah negara Himalaya itu dilanda gempa berkekuatan 7,8 magnitude pada 25 April. Ini merupakan gempa terburuk di Nepal sejak 1934.
Pemerintah Nepal kini meyakini bahwa upaya pencarian dan penyelamatan hampir selesai. "Mereka bisa pergi. Bila mereka juga spesialis pada bidang pembersihan reruntuhan, mereka boleh tetap tinggal," kata Rameshwor Dangal, seorang pakar di Kementerian Dalam Negeri Nepal, kepada Reuters, Senin.
Sebanyak 7.276 orang meninggal dan 14.300 lainnya cedera. Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala sebelumnya memperkirakan jumlah korban dapat mencapai 10.000 jiwa.
Pada Senin, 4 April 2015, polisi dan relawan menemukan jasad seratus pendaki dan penduduk desa yang tertimbun salju longsor yang terjadi karena gempa di suatu wilayah terpencil. Mereka terus menggali salju dan es untuk mencari korban-korban hilang lainnya.
Banyak negara menjanjikan bantuan dana yang diperlukan untuk membangun kembali rumah-rumah, rumah sakit, dan bangunan bersejarah. Negara tetangga seperti India mengirimkan truk-truk yang membawa bahan bantuan dan memberangkatkan helikopter untuk menyelamatkan ribuan orang dari kota-kota dan kampung terpencil.
Kepala Pasukan Tanggap Darurat Nasional India (NDRF), salah satu badan bantuan internasional yang pertama tiba setelah gempa, mengatakan telah diminta oleh pemerintah Nepal untuk menyelesaikan operasi penyelamatan. "Semua tim pencari dan penyelamat... bukan (tim) bantuan... telah diminta kembali," kata Dirjen NDRF O.P. Singh kepada televisi India. "Kami akan melihat yang terbaik untuk dilakukan."
PBB menyatakan 8 juta dari 28 juta penduduk Nepal terkena dampak gempa dan sedikitnya 2 juta orang memerlukan tenda, air, makanan, serta obat-obatan sampai tiga bulan ke depan.