TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra mendapat kiriman amplop berisi bubuk putih. Paket mencurigakan itu tiba di kantor KBRI pagi ini, Senin, 4 Mei 2015.

Menurut Tata, pihak KBRI segera menghubungi polisi setempat. "KBRI telepon polisi, sesuai SOP (standard operating procedure) yang berlaku di sana," ujar Tata ketika dihubungi hari ini.

Tata mengaku belum tahu berat bubuk dalam paket itu. Tata menyebut kini polisi Australia khusus untuk korps diplomatik masih memeriksa bubuk tersebut. "Kami masih tunggu polisi untuk tahu isinya," kata Tata.

Menurut Tata, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah diinformasikan tentang kejadian ini. Retno menginstruksikan untuk mengikuti prosedur di Negeri Kanguru.

Meski demikian, Tata tidak mau mengaitkan kedatangan paket mencurigakan itu dengan eksekusi yang baru dilakukan Indonesia terhadap dua warga negara Australia terdakwa kasus Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

"Kami harus hati-hati, tidak mau mengaitkan langsung dengan eksekusi, karena ini baru terjadi dan kami belum tahu (bubuk) itu apa," kata Tata

Dengan kejadian ini, Tata meminta warga negara Indonesia di Australia untuk bersikap hati-hati, selalu waspada, mengikuti aturan, dan berkoordinasi dengan KBRI. "Imbauan itu selalu kami berikan di website KBRI," ujar Tata.

ATMI PERTIWI