21 Tahun Lalu, Nelson Mandela Menang Pemilu

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 2 Mei 2015 07:31 WIB

Saat menghadapi hukuman mati, Nelson Mandela berbicara dari beranda atas Pengadilan Rivonia, April 1964: "Selama hidup saya, saya telah mendedikasikan diri untuk perjuangan bersama orang-orang Afrika. Saya telah berjuang melawan dominasi putih, juga berjuang melawan dominasi hitam. Saya menghargai kondisi ideal sebuah masyarakat yang demokratis dan bebas di mana semua orang hidup bersama dalam harmoni dengan kesempatan yang sama. Ini adalah hal yang saya harapkan terwujud dan untuk direalisasikan. Bila perlu, saya siap mati untuk itu." AP/The Star Tribune, Jerry Holt

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah dunia hari ini, 2 Mei 1994, Nelson Mandela memenangi pemilihan umum multiras pertama Afrika Selatan. Inilah puncak kemenangan Mandela setelah dia sempat dipenjara pada 1964-1990 karena memperjuangkan persamaan hak dengan kaum kulit putih dan juga kemenangan warga kulit hitam Afrika Selatan setelah ditindas dalam sistem apartheid.

Dari sekitar 23 juta suara, Kongres Nasional Afrika (ANC) Nelson Mandela unggul 62,6 persen suara. Sedangkan rival terdekatnya dari Partai Nasional (NP) Presiden Afrika Selatan, F.W. de Klerk, memperoleh 20,4 persen suara dan Partai Kemerdekaan Inkatha (IFP) pimpinan Mangosuthu Buthelezi, yang mewakili suku terbesar di negara itu, memperoleh 10,5 persen.

Mandela lahir 18 Juli 1918. Mandela mulai terjun ke dunia politik pada 1950-an. Saat itu, pemerintah Afrika Selatan menerapkan sistem politik apartheid, sistem politik yang membedakan warna kulit. Karena dinilai terlalu vokal dan melawan pemerintah, Mandela bersama puluhan aktivis lainnya pun ditangkap. Mandela dipenjara seumur hidup dan menghabiskan waktu selama 27 tahun di Pulau Robben.

Pada 11 Februari 1990, Mandela dibebaskan dari penjara. Meski diperlakukan tidak adil, Mandela tetap merangkul warga kulit putih untuk mewujudkan rekonsiliasi di negaranya. Dia juga mendirikan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk menginvestigasi pelanggaran hak asasi manusia selama diberlakukanya sistem apartheid.

Nelson Mandela meraih Nobel Perdamaian pada 1993. Meninggal pada 6 Desember 2013 setelah menjalani perawatan karena infeksi paru-paru.

Sejarah dunia lainnya yang terjadi pada 2 Mei

1519
Seniman Italia, Leonardo da Vinci, meninggal dunia. Leonardo terkenal karena lukisannya, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa.

1776
Prancis dan Spanyol sepakat mengirim senjata untuk pemberontak Amerika.

1860
Theodor Herzl lahir di Austria. Ia adalah tokoh utama gerakan zionisme.

1886
Gustave Eiffel memenangi sayembara desain menara Paris. Menara Eiffel dibangun antara 1887-1889. Menara ini menjadi ikon Prancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.

1942
Pasukan Jepang menguasai Mandalay, Burma. Saat itu Jepang mulai menguasai kawasan Asia Tenggara pada Perang Dunia ke-II, termasuk menguasai Indonesia.

DANNI M. | PDAT

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

28 Januari 2024

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

Afrika Selatan mengatakan Nelson Mandela akan bahagia dengan putusan Mahkamah Internasional soal genosida oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

14 Januari 2024

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

Mengingat pentingnya sejarah itu, Hasto mengungkap pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam

Baca Selengkapnya

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.

Baca Selengkapnya

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

2 Januari 2024

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

Peter Magubane, fotografer yang menyoroti perjuangan warga kulit hitam Afrika Selatan di bawah apartheid, meninggal dalam usia 91 tahun.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

26 Desember 2023

Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

22 Desember 2023

Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Ibu 22 Desember berawal dari Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 hingga mencetuskan para perempuan untuk menyatukan diri.

Baca Selengkapnya