Gempa Nepal, Jalur Pendakian Everest Tertutup?

Reporter

Selasa, 28 April 2015 06:05 WIB

Longsoran kecil di Gunung Pumori terlihat dari Everest Base Camp, Nepal, 26 April 2015. Puluhan ribu warga Nepal mewaspadai datangnya gempa susulan saat mereka mencari sanak famili yang menjadi korban. Azim Afif via AP

TEMPO.CO , Jakarta: - Gempa yang mendera sebagian besar wilayah Nepal turut mempengaruhi kondisi ekologi di sekitarnya, salah satunya lembah Gunung Everest. Longsoran salju merendam hampir sama sekretariat pendakian gunung tertinggi di dunia itu sehingga membuat jalur Everest via Nepal menjadi tertutup.

"Gempa ini membuat gunung Everest saat ini semakin tidak mungkin untuk didaki," ujar Perusahaan Ekspedisi asal Amerika Serikat, AAI, yang membantu evakuasi korban longsoran Everest, sebagaimana dikutip The Guardian, Senin, 27 April 2015.

Longsoran berasal dari gletser Khumbu atau Khumbu Icefall, di ketinggian 5.486 meter di atas permukaan laut. Pada keadaan normal, topografi Khumbu memang kerap menjatuhkan patahan gletser skala kecil yang tidak begitu membahayakan.

Kini, karena Pendakian via Nepal tidak memungkinkan, hanya satu alternatif yang tersedia bagi pendaki, yaitu jalur punggungan utara (North Ridge). Jalur ini ditempuh melalui gerbang tibet.

Jalur ini lebih jarang dipakai karena medan yang curam dan perjalanan yang memakan waktu. Sebelum gempa, pendakian Everest biasanya melalui jalur Nepal atau jalur Punggungan Tenggara (Southeast Ridge) yang elevasinya tidak securam jalur utara.

Longsoran Khumbu memakan korban tewas 18 orang dan 60 lainnya luka-luka. Sejak kemarin, evakuasi telah berlangsung dengan menggunakan helikopter.

"Jalannya sekarang menjadi sangat sulit," kata Juru Bicara AAI.

ROBBY IRFANY | THE GUARDIAN

Berita terkait

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Temuan Jasad Baru Gempa Nepal di Langtang, Warga Indonesia?

7 Agustus 2015

Temuan Jasad Baru Gempa Nepal di Langtang, Warga Indonesia?

Sebanyak 17 jasad baru kembali ditemukan empat bulan setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Nepal.

Baca Selengkapnya

Siswa Nepal Mulai Sekolah: Menyakitkan Lihat Puing Kelasku  

1 Juni 2015

Siswa Nepal Mulai Sekolah: Menyakitkan Lihat Puing Kelasku  

Lebih dari 32 ribu ruang kelas rusak akibat gempa berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015.

Baca Selengkapnya

Heli PM Nepal Dipinjam untuk Angkut Korban Gempa

15 Mei 2015

Heli PM Nepal Dipinjam untuk Angkut Korban Gempa

Perdana Menteri Koirala menunggu di tenda kecil sampai helikopternya kembali dari mengantar wanita korban gempa yang sekarat.


Baca Selengkapnya

Helikopter AS Hilang Saat Angkut Bantuan Korban Gempa Nepal

13 Mei 2015

Helikopter AS Hilang Saat Angkut Bantuan Korban Gempa Nepal

Helikopter tengah terbang dari bandara Kathmandu sebagai bagian dari operasi 'Sahayogi Haat' AS, yang berarti 'uluran tangan'.

Baca Selengkapnya

Gempa Lagi di Nepal, Setidaknya 54 Orang Tewas

13 Mei 2015

Gempa Lagi di Nepal, Setidaknya 54 Orang Tewas

Ribuan orang terluka akibat gempa yang terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Lagi, 42 Warga Nepal Tewas  

12 Mei 2015

Gempa Lagi, 42 Warga Nepal Tewas  

"Hidup saya seperti berhenti selama beberapa menit."

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal Renggut Nyawa 8.000 Orang  

11 Mei 2015

Gempa Nepal Renggut Nyawa 8.000 Orang  

Guncangan gempa susulan terus terasa di negara Asia Tengah itu hingga Jumat pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Satu WNI Selamat, Empat Masih Hilang di Nepal

9 Mei 2015

Satu WNI Selamat, Empat Masih Hilang di Nepal



Tim menuju ke lokasi menggunakan pesawat Sheer Air EC 350, mencoba menelusuri lokasi ditemukannya identitas milik Alma Parahita sesuai informasi yang diperoleh dari Tim SAR Spanyol.

Baca Selengkapnya

Nasib Tiga Pendaki Indonesia di Nepal Belum Jelas  

8 Mei 2015

Nasib Tiga Pendaki Indonesia di Nepal Belum Jelas  

Tim pencari sempat menemukan kartu identitas milik Alma Parahita.

Baca Selengkapnya