Pencarian Korban di Everest Terhalang Cuaca Buruk

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 26 April 2015 11:30 WIB

Sebuah bangunan ambruk setelah diguncang gempa sebesar 7,9 SR di Nepal, Kathmandu, 25 April 2015. Zhou Shengping/Xinhua via AP

TEMPO.CO, Kathmandu - Para petugas penyelamat di puncak Everest menyatakan proses evakuasi masih terkendala masalah cuaca. Cuaca buruk telah membuat frustrasi upaya menyelamatkan ratusan pendaki yang terjebak di Gunung Everest.

Ang Tshering Sherpa, Presiden Asosiasi Mountaineering Nepal, mengatakan, untuk saat ini, helikopter tidak bisa mencapai Everest base camp karena cuaca buruk.

"Begitu cuaca membaik dan pandangan jelas, helikopter penyelamat akan segera terbang ke sana," ucap Ang Tshering, seperti dilansir Reuters pada Minggu, 26 April 2015.

Longsoran salju menyapu turun ke lereng gunung dan mengubur bagian dari base camp tempat para pendaki biasa berkumpul di dekat jalur utama menuju puncak Everest.

Para pejabat Kementerian Pariwisata memperkirakan sedikitnya seribu pendaki, termasuk sekitar 400 warga negara asing, berada di base camp atau pendakian ke puncak saat gempa terjadi.

April adalah waktu yang paling populer untuk pendakian puncak gunung yang memiliki ketinggian 8.850 meter (29.035 kaki) itu sebelum hujan dan awan jubah datang pada akhir Mei. Hampir tepat setahun lalu, longsoran salju juga menewaskan 16 pemandu Nepal.

Seorang pendaki Amerika Serikat, John Reiter, menuturkan sebagian besar dari puluhan orang yang menderita luka kritis di base camp Everest mengalami cedera di kepala.

Nick Farr, pendaki dari Australia The Everest Akademi dan Trek Climb Ski Nepal, mengatakan upaya mengetahui situasi di base camp juga terhalang oleh gangguan sinyak komunikasi. "Tidak ada yang bisa diterima dari sana pada saat ini," ujar Farr.

Kementerian Pariwisata Nepal hanya bisa mengkonfirmasi sepuluh kematian. Namun juru bicara Gyanendra Shrestha menuturkan jumlah korban bisa meningkat lagi.

Salah satu dari mereka yang tewas adalah Dan Fredinburg, eksekutif Google, yang berbasis di California. Dia menderita cedera kepala ketika longsoran salju melanda.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang terjadi pada Sabtu lalu adalah yang terkuat yang pernah terjadi di Nepal selama kurun waktu 81 tahun terakhir. Hal ini juga mengguncang beberapa negara tetangga, yakni India, Cina, dan Bangladesh. Hari ini, dalam laporan resmi, korban tewas akibat gempa itu mencapai lebih dari 1.800 orang.

REUTERS | YON DEMA

Berita terkait

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

19 jam lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

21 jam lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

1 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

1 hari lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

4 hari lalu

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

6 hari lalu

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

6 hari lalu

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

20 hari lalu

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya