Meliput KAA ke-60, Ini Kesan Jurnalis Asing

Reporter

Editor

Sabtu, 25 April 2015 10:20 WIB

Suasana media centre peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di JCC, Senayan, Jakarta, 22 April 2015. Tempo/Maria rita

TEMPO.CO , Bandung:Perhelatan peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diikuti puluhan negara memiliki kesan tersendiri bagi jurnalis asing yang meliputnya. Perjalanan jauh dari negara asal mereka dan rumitnya protokoler tak menyurutkan semangat para jurnalis membawa pesan KAA bagi warganya masing-masing.

Mohamed Hanafy, salah seorang jurnalis asal Mesir mengatakan, ia menempuh perjalanan selama sekitar 14 jam dari Kairo menuju Indonesia. "Transit dulu di Abu Dabi, lalu lanjut perjalanan 10 jam ke Jakarta," kata Hanafy saat ditemui di Media Center KAA, Bandung, Jumat, 24 April 2015.

Ia datang ke Jakarta sejak tanggal 20 April untuk mengikuti rangkaian kegiatan KAA mulai dari level pejabat tinggi, pebisnis, hingga tingkat menteri. Kemudian ia bertolak ke Bandung untuk menghadiri perayaan puncak KAA yang dihadiri para kepala negara Asia Afrika.

Menurutnya, penyelenggaraan KAA cukup terstruktur meski diakui masih ada beberapa kendala. Pembatasan jumlah jurnalis yang diizinkan meliput aktivitas kepala negara pagi tadi sangat disayangkan. Namun, secara keseluruhan, ia menilai KAA berjalan baik.

Sayangnya, padatnya jadwal liputan KAA membuat ia tak sempat berkeliling kota Bandung. Ia dan enam jurnalis lain dari Mesir harus kembali ke kota masing-masing besok sore. "Tapi suasanya di Bandung cukup enak, sepi, meski agak panas," ujarnya.

Pengalaman lain dirasakan oleh Jose Miguel Filipe, direktur dokumentasi dan informasi kantor wakil presiden Angola. Ia sudah berada di Indonesia sejak 19 April lalu dan menginap di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Perjalanan dari Angola menuju Indonesia memakan waktu sekitar 16 jam, dengan transit di Abu Dabi.

Ia senang berada di Indonesia karena dinilai ramah dan baik. "Hanya saja orang Indonesia terlalu banyak bicara," ujarnya. Namun ada kesamaan kota Jakarta dengan Luanda, ibu kota Angola. "Kemacetan di Jakarta sama seperti di Luanda. Bikin stress," katanya.

Ia belum sempat mencicipi makanan khas Jakarta maupun Bandung karena harus segera kembali ke negaranya. Namun, ia berjanji akan menyempatkan mencobanya jika kembali lagi ke Indonesia. Untuk penyelenggaraan KAA, ia menilai sudah berjalan dengan baik.

ROSALINA

Berita terkait

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

11 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

24 November 2023

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

10 Oktober 2023

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi Kedutaan Besar Palestina untuk menyatakan dukungan kepada Palestina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

24 September 2023

Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

9 September 2023

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

Masa jabtan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir. Ia dan istrinya Atalia Praratya meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan.

Baca Selengkapnya

Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

29 Juli 2023

Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

Asia Africa Festival mengingatkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.

Baca Selengkapnya

Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

24 Juli 2023

Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

Festival Asia Afrika berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu terhenti tiga tahun selama karena pandemi.

Baca Selengkapnya

Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

10 Juli 2023

Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

Acil Bimbo pernah melarang cucunya, Adhisty Zara terjun di dunia hiburan. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

20 April 2023

Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

Artati Marzuki Sudirdjo menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Mendikbud. Lantas, siapakah Artati sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

18 April 2023

Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

Konferensi Asia Afrika, yang awalnya diprediksi 10 hari dipangkas separuhnya dan negara-negara sepakat supaya konferensi selesai pada 23 April 1955

Baca Selengkapnya