ISIS Haramkan Produk Nike

Reporter

Editor

Sabtu, 25 April 2015 07:30 WIB

Pengunjung melihat-lihat produk fashion sport piala Eropa 2012 di toko Nike, Senayan City, Jakarta, Kamis (7/6). Berbagai produk tersebut di jual dari Rp.90ribu hungga Rp.2juta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Raqqa:Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang memiliki selera terhadap fashion tampaknya harus mulai menahan diri terhadap kebiasaan berbusana dengan merek asing. Penyebabnya, komandan mereka melarang mengenakan produk-produk merek Nike.

Larangan komandan ISIS untuk tidak mengenakan pakaian dari merek olahraga terkenal tersebut ditemukan dalam edaran yang disebarkan secara online di Raqqa, ibukota de fakto ISIS.

Edaran memuat ancaman hukuman bagi pembeli dan penjual produk Nike mulai dari hukuman cambuk hingga digelandang ke penjara.



Berita ini muncul tak lama setelah seorang milisi mencela popularitas produk Nike di kalangan milisi ISIS lainnya . Komentarnya telah memicu perdebatan sengit dengan sesama milisi yang berpendapat nyaman mengenakan produk Nike dan berkualitas baik.



Komandan berpengaruh di ISIS, Abu Waheeb, pun terkena imbas aturan baru itu. Abu Waheeb dikenal doyan memakai pakaian olahraga Barat termasuk barang-barang yang dibuat oleh Nike dan Adidas.

Tak hanya produk Nike yang dilarang, Slaughtered Silently kelompok militan berbasis di Raqqa yang membantu menyebarkan berita larangan mengatakan Nike juga disingkirkan. ISIS beralasan kelompok itu memiliki nama yang sama dengan salah seorang dewi Yunani dan maknanya mirip dengan frasa dalam bahasa Arab yang berarti hubungan intim.



DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya