TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan ISIS adalah musuh terbesar Moskow, meskipun negara ini tegang dengan Amerika Serikat menyangkut konflik Ukraina.
"Saya percaya ISIS adalah musuh terbesar kami untuk saat ini," kata Lavrov dalam wawancara dengan stasiun radio Rusia ketika ditanyai apakah Tiongkok, ISIS, atau NATO yang menjadi ancaman terbesar Rusia.
Lavrov mengatakan "ratusan warga Rusia, ratusan orang Eropa, ratusan warga Amerika tengah berperang untuk ISIS, bersama dengan negara-negara (bekas Uni Soviet) CIS."
"Mereka sudah kembali ke negerinya. Mereka datang ke sini untuk beristirahat setelah berperang dan bisa menciptakan siasat-siasat kotor di dalam negeri," kata dia.
"Sejauh yang dikhawatirkan Amerika Serikat adalah masalah-masalah menyangkut negara, masalah tatanan dunia yang harus diatasi melalui perundingan."
Hubungan Rusia dengan Barat, terutama dengan AS, terjerembab ke titik terendah pada pasca Perang Dingin ini, menyusul perang di Ukraina dan penerapan sanksi karena peran Moskow dalam mendukung militan pro-Rusia, demikian AFP.
Berita terkait
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini
8 Agustus 2015
Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.
Baca SelengkapnyaTNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda
9 Mei 2015
Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.
Baca SelengkapnyaDiduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang
8 Mei 2015
Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.
Baca SelengkapnyaKronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei
8 Mei 2015
Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.
Baca SelengkapnyaUpaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei
8 Mei 2015
Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih
8 Mei 2015
Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan
8 Mei 2015
Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.
Baca SelengkapnyaBiro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei
8 Mei 2015
Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.
Baca SelengkapnyaHamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum
7 Mei 2015
ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.
Baca SelengkapnyaWNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur
7 Mei 2015
Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.
Baca Selengkapnya