PM Korea Selatan Terlibat Kasus Penyuapan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 21 April 2015 15:29 WIB

Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-won membungkuk usai mengumumkan pengunduran dirinya pada jumpa pers di Seoul, Korsel (27/4). Chung mengundurkan diri terkait kurang sigapnya pemerintah menangani tenggelamnya kapal feri Sewol pada 16 April lalu. REUTERS/Song Eun-seok/News1

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Korea Selatan Lee Wan-koo berada dalam suasana politik yang tidak nyaman, Selasa, 21 April 2015, setelah ditawari mundur karena terlibat dalam dugaan penyuapan terhadap pejabat tinggi di lingkungan pemerintahan Presiden Park Geun-hye.

Park saat ini sedang dalam perjalanan ke Amerika Latin. Juru bicara Kepresidenan mengatakan Presiden akan memutuskan untuk menerima atau menolak pengunduran diri itu manakala sudah kembali pekan depan.

"Saya menyesalinya. Saya juga bersimpati kepada PM," demikian pernyataan tertulis dari Presiden Park dari Lima setelah mendengar permintaan Lee.

Lee, yang baru memegang kedudukannya dua bulan, berencana mengundurkan diri pada Senin malam setelah partai oposisi utama mengatakan akan memakzulkannya. Kantor Lee menyatakan dia bertugas pada Selasa.

Jabatan perdana menteri merupakan kedudukan simbolis yang penting di Korea Selatan yang kekuatan kekuasaannya berpusat pada eksekutif. Namun, di bawah pemerintahan Park, tugas tersebut menjadi pekerjaan yang sulit dipastikan keamanannya, tapi juga sangat sulit untuk dipertahankan.

PM pertama pilihan presiden mengundurkan diri akibat suatu masalah pada masa lalunya. PM yang ditunjuk kemudian, Chung Hong-won, juga mengundurkan diri akibat kecelakaan kapal feri Sewol pada April 2014.

Dua orang lain yang diusulkan Presiden Park untuk menggantikan Chung mengundurkan diri dari pencalonan juga akibat kesalahan pada masa lalu mereka, sehingga akhirnya tugas tersebut jatuh ke tangan Lee, yang kini juga hampir dipastikan akan mundur.

Skandal yang diributkan saat ini dipicu oleh kasus bunuh diri Sung Wan-jong, mantan kepala perusahaan konstruksi yang bangkrut, pada awal bulan ini. Di dalam kantongnya, para penyelidik menemukan catatan berupa daftar nama delapan orang, termasuk Lee dan Kepala Staf Kepresidenan Lee Byung-kee, yang dituduh terlibat menerima suap.

Tindakan bunuh diri dilakukan saat Sung akan diperiksa penyelidik mengenai dugaan menyediakan dana dengan menggelapkan uang perusahaan untuk menyuap politikus dan pejabat pemerintah. Presiden berjanji menindak “siapa saja” yang terlibat dalam korupsi.

Lee berulang kali menyangkal semua tuduhan dan akan “menyerahkan” hidupnya apabila penuntut dapat membuktikan bahwa dia menerima suap. Tekanan agar dia mengundurkan diri telah dibentuk, khususnya setelah pihak oposisi mengancam akan memakzulkannya.

Skandal ini merupakan terpaan terbaru bagi Presiden Park yang peringkat popularitasnya baru saja pulih setelah diguncang kasus bencana Sewol.

ANTARA

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya