Kena Isu Suap, Perdana Menteri Korea Selatan Mundur  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 21 April 2015 15:26 WIB

Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, memberikan pidato di hadapan tamu undangan yang terdiri dari tamu negara, pihak militer dan para perwira muda. Gyeryong, Korea Selatan, 12 Maret 2015. Chung Sung-Juni / Getty Images

TEMPO.CO, Seoul - Perdana Menteri Korea Selatan Lee Wan-koo telah mengajukan pengunduran diri setelah diterpa tuduhan menerima suap. Presiden Korea Selatan Park Geun-hye belum mengeluarkan pernyataan menerima atau menolak pengunduran diri tersebut.

Meski demikian, Park sudah menyampaikan simpatinya terhadap isu kasus yang menimpa Lee. Berdasarkan laporan kantor berita Yonhap, Park menyatakan akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus tersebut.

Lee membantah telah menerima sekitar 30 juta won atau sekitar US$ 27.700 dalam dana ilegal kampanye pada 2013. Berdasarkan hukum setempat, seorang politikus tak boleh menerima bantuan dana lebih dari 100 ribu won. Bantahan Lee tak mengurangi desakan agar dirinya menanggalkan jabatan.

Kasus ini mencuat saat pengusaha Sung Wan-jong ditemukan tewas bunuh diri. Sung sendiri sempat dicurigasi kepolisian atas tuduhan penggelapan uang perusahaan untuk menyuap politikus.

Penyidik menemukan catatan di saku Sung berisi daftar politikus yang menerima suap, termasuk Lee. Dalam catatan tersebut juga terdapat nominal suap yang diberikan. Partai oposisi merespon informasi tersebut dengan mengeluarkan impeachment terhadap Lee.

Park sendiri dalam pernyataan tertulis menyatakan, "Saya merasa simpati untuk penderitaan perdana menteri," kata dia.

Park saat ini tengah berada di Peru dalam kunjungan kenegaraan selama empat hari. Yonhap melaporkan Park akan memutuskan menerima atau menolak pengunduran diri Lee pada pekan depan.

Lee sendiri baru bertugas dua bulan setelah menggantikan posisi Chung Hong-won yang mundur setelah bencana tenggelamnya kapal feri Sewol yang menewaskan 300 orang pada April 2014. Park masih meminta Chung bertugas hingga akhirnya menetapkan Lee sebagai pengganti.

BBC | FRANSISCO

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya