Putra Imigran Kuba Maju Jadi Calon Presiden AS

Reporter

Selasa, 14 April 2015 17:50 WIB

Senator AS Marco Rubio mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat. REUTERS/Joe Skipper

TEMPO.CO, Miami - Marco Rubio, 43 tahun, seorang putra imigran Kuba menampilkan dirinya sebagai pemimpin generasi politik baru dan alternatif yang paling layak ketimbang calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton saat menyatakan kesediaannya maju dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016.

Rubio menyebut dirinya sebagai 'muka baru' yang bisa menggerakan negara tersebut melewati dinasti Bush dan Clinton yang telah menguasai perpolitikan Amerika selama puluhan tahun dan sedang mencoba untuk mendapatkannya kembali.

"Waktunya telah tiba untuk generasi kita memimpin jalan ke abad Amerika yang baru," kata Rubio kepada kerumunan orang yang bersorak di Miami Freedom Tower, tempat di mana ribuan warga Kuba bermukim setelah melarikan diri pada 1960.

Sorak-sorai, "Marco, Marco" terdengar dari penonton yang penuh sesak ketika Rubio, senator AS dari Florida, mengumumkan pencalonannya.

"Sekarang adalah kesempatan untuk menulis bab baru terbesar namun dalam kisah menakjubkan Amerika. Kita tidak bisa melakukan itu dengan kembali kepada para pemimpin dan ide-ide dari masa lalu," kata Rubio.

Dalam sindiran yang halus pada Clinton, Rubio dari partai Republik menyebutnya sebagai "pemimpin dari kemarin yang ingin membawa negara kembali ke kemarin."

Keputusan Rubio untuk melupakan pemilihan Senat AS dan bersaing dengan Jeb Bush sebagai calon presiden telah menjadi pembicaraan di Florida. Bush, yang belum menyatakan dirinya seorang calon, adalah pendukung besar Rubio ketika dia menjabat gubernur Florida dan Rubio adalah ketua parlemennya.

Seorang rekan keduanya mengatakan belum ada pertumpahan darah yang buruk di antara mereka, namun keduanya memiliki niat menjadi presiden dan bersedia bersaing satu sama lain untuk sampai ke sana.

"Saya tidak bertentangan dengan Jeb Bush dan saya berharap diapun tidak bertentangan dengan saya," kata Rubio kepada ABC News, sekaligus mengingatkan jika negara membutuhkan Partai Republik yang baru dan bersemangat, yang memahami dan memiliki agenda untuk masa depan.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.

Baca Selengkapnya

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".

Baca Selengkapnya

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya