Peringatan KAA, Cina Minta AdaTaman Chou En Lai

Reporter

Selasa, 14 April 2015 06:11 WIB

Panglima Kodam III/Siliwangi, Dedi Kusnadi dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil menyusuri Ring 1 Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, 12 April 2015. Panglima beserta walikota melakukan inspeksi persiapan di sepanjang jalur historical walk peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Bandung:Wali kota Bandung Ridwan Kamil mengaku, pemimpin Tiongkok meminta dirinya agar membuatkan Taman Chou En Lai, Perdana Menteri Tiongkok yang datang ke Bandung mengikuti Konfrensi Asia-Afrika pertama pada tahun 1955.



"Presiden Tiongkok ingin ada taman Chou En Lai sebagai simbol persahabatan Tiongkok-Indonesia," kata dia di Bandung, Senin, 13 April 2015.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan, dirinya tengah berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri soal permintaan Tiongkok terebut. "Apakah aspirasi ini memungkinkan secara berbagai aspek," kata dia.

Dia mengaku, besok, Selasa, 14 April 2015, akan bertemu dengan Duta Besar Tiongkok di Jakarta untuk membahas soal itu. "Besok ketemu Dubes Tiongkok di Jakarta yang akan menceritakan aspirasi yang ada, seperti apa," ujar Emil.

Emil mengaku, permintaan Tiongkok itu menjadi salah satu dari pernak-pernik tambahan dalam persiapan penyelenggaraan perayaan Konfrensi Asia-Afrika ke-60 tahun di Bandung, pada 24 April 2015 nanti. "Banyak hal-hal tambahan di KAA ini," kata dia.

Chou En Lai menjadi salah tokoh penting yang hadir dalam pelaksanaan Konfrensi Asia-Afrika pertama pada tahun 1955. Meminta Cina hadir dalam konfrensi pun sudah menuai perdebatan sengit lima negara sponsor konferensi itu di Istana Bogor. Pakistan dan Sri Lanka gigih menolak dengan beragam alasan, hingga rencana konferensi hampir buyar karena Burma akan mundur jika Cina tak diundang. Dua Korea pun dilewatkan sebagai peserta konferensi.

Mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri dan Konferensi Asia-Afrika 1955 Roeslan Abdulgani mengatakan Indonesia, India, dan Burma mendukung kedatangan Cina. Adapun Perdana Menteri Pakistan Mohammad Ali dan Perdana Menteri Sri Lanka Sir John Kotelawala sejak konferensi sebelumnya di Kolombo, Srilanka, memandang komunisme sebagai ancaman internasional di Asia Tenggara.

"Khusus India dengan Pakistan, mereka terus clash tentang Kashmir," tulis Roeslan dalam bukunya, The Bandung Connection.

Pakistan menilai beberapa negara seperti Filipina, Thailand, serta negara Arab bakal menolak diundang untuk hadir dalam Konferensi Asia-Afrika. Alasannya, negara tersebut tidak mengakui Republik Rakyat Cina yang berpaham komunis. "Apakah bijaksana mengorbankan begitu banyak negara hanya untuk menarik satu negara saja," kata Ali.

Perdana Menteri Burma U Nu angkat bicara. Ia mengakui tanpa kehadiran negara-negara Arab, Konferensi Asia-Afrika tidak akan mencapai keberhasilan penuh. Begitu pun, kata U Nu, jika konferensi tanpa RRC.

India berpendapat tidak ada kewajiban negara peserta konferensi untuk berhubungan dengan Cina.

Menurut Roeslan, kelima perdana menteri dalam konferensi di Kolombo sebenarnya telah sepakat bahwa Cina merupakan faktor kunci untuk meredakan ketegangan situasi di Asia Tenggara pada era Perang Dingin.

Sebelum perhelatan KAA 1955, tokoh ini pun sempat memicu ketegangan politik gara-gara dikabarkan tewas dalam peristiwa kecelakaan pesawat Kashmir Princess milik maskapai Air India di perairan Natuna, Indonesia. Penerbangan itu mengangkut delegasi Cina. Saat itu beredar isu bahwa Perdana Menteri Chou En Lai menjadi korban.




AHMAD FIKRI/ANWAR SISWADI

Berita terkait

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

15 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

3 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

5 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

8 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

9 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Daftar Kandidat yang Digadang Jadi Cagub DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim di Pilkada 2024

10 hari lalu

Daftar Kandidat yang Digadang Jadi Cagub DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim di Pilkada 2024

Sejumlah tokoh digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur untuk Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

PAN Lobi Golkar Usung Anak Zulhas Jadi Pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

11 hari lalu

PAN Lobi Golkar Usung Anak Zulhas Jadi Pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

PAN sedang berkomunikasi dengan Golkar untuk mendorong Ketua DPP PAN, Zita Anjani, menjadi pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

11 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Sebut RK akan Maju Pilkada DKI Jika Melawan Anies

12 hari lalu

Ketum Projo Budi Arie Sebut RK akan Maju Pilkada DKI Jika Melawan Anies

Ketua Umum kelompok relawan Projo Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya akan mendukung semua kandidat yang diusung Koalisi Indonesia Maju di pemilihan kepala daerah (pilkada), termasuk Ridwan Kamil di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya