TEMPO.CO, Panama City - Presiden Barack Obama mengungkapkan, Hillary Rodham Clinton akan menjadi presiden Amerika Serikat yang cemerlang. Pujian ini diungkapkan Obama terkait dengan rencana Hillary untuk bertarung dalam pemilihan presiden Amerika pada 2016.
“Menurutku dia akan menjadi presiden yang cemerlang,” kata Obama, seperti dilansir situs Washington Post, Minggu, 12 April 2015.
Obama menambahkan, Hillary akan punya pesan yang kuat untuk disampaikan jika dia bertarung dalam pemilihan presiden mendatang.
Obama bercerita saat dia dan Hillary 'bertarung' dalam nominasi dari Partai Demokrat pada pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2008. Setelah kalah bersaing, Hillary memberikan dukungan besar kepada Obama untuk maju dalam pemilihan presiden. Hillary ditunjuk Obama sebagai menteri luar negeri dalam masa jabatan pertama Obama.
Istri mantan presiden Bill Clinton ini diperkirakan akan mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat pada Minggu, 12 April 2015. Pengumuman direncanakan disampaikan melalui video yang akan diunggah ke Internet dan media sosial.
Pencalonan ini akan menjadi yang kedua bagi Hillary setelah usahanya gagal pada tahun 2008. Hillary dianggap sebagai tokoh favorit yang diperkirakan akan memperoleh dukungan besar untuk memenangkan nominasi Partai Demokrat kali ini. Jika terpilih, mantan ibu negara itu akan menjadi presiden perempuan pertama Amerika.
WASHINGTON POST | AMIRULLAH
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya