Seorang tentara mempersiapkan senjata berat di perbatasan, menyusul ketegangan yang meningkat di negara Yaman. Dimana Arab Saudi membantu pemerintah sah Yaman, memerangi militan Houthi. Arab Saudi, 6 April 2015. REUTERS / Faisal Al Nasser
TEMPO.CO, Washington DC - Para pejabat AS dilaporkan telah memberikan informasi data intelijen kepada koalisi Arab Saudi terkait perang melawan Houthi di Yaman.
Bantuan data intelijen akan memungkinkan Saudi untuk lebih mengenal target dalam pertempuran yang telah menewaskan ratusan jiwa dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi sejak Maret tersebut.
"Kami membantu mereka mendapatkan informasi yang lebih baik dari medan perang untuk menghadapi kekuatan Houthi. Kami juga membantu mereka untuk mengidentifikasi daerah yang harus mereka hindari untuk meminimalkan korban sipil," kata seorang pejabat AS, seperti dilansir Channel News Asia pada 11 April 2015.
Sejauh ini AS dan para pejabat Saudi mengatakan dukungan intelijen AS hanya sebatas pemberian informasi terkait apa yang menjadi target Arab Saudi dalam melancarkan serangannya. Peran AS tersebut dilakukan agar membantu Saudi menghindari korban sipil.
Gedung Putih dan Pentagon tidak berkomentar secara khusus ketika ditanya tentang berbagai data intelijen tersebut.
"Amerika Serikat memberikan data intelijen yang diperlukan dalam membantu Arab Saudi untuk mendukung pemerintahan yang sah dari Yaman," kata Alistair Baskey, juru bicara Gedung Putih.
Kelompok bantuan mengatakan serangan oleh Saudi, yang dimulai sejak 25 Maret 2015, telah menyebabkan banyak kematian warga sipil, termasuk serangan 30 Maret di sebuah kamp pengungsi yang menewaskan 40 orang. Para pejabat senior Saudi menyalahkan insiden tersebut pada Houthi sendiri.
