Beda Revolusi Maritim Jokowi dengan Cina, Apa Saja?

Rabu, 8 April 2015 06:38 WIB

Hasjim Djalal. TEMPO/Ken Arini Y

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berjanji mengembalikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hasjim Djalal, anggota Dewan Maritim Indonesia, membandingkan revolusi maritim ala Jokowi dengan pengalaman Cina—negara yang pernah berhasil mewujudkan revolusi maritim.

Menurut diplomat senior yang pernah turut serta dalam Konferensi Hukum Laut Internasional Ketiga pada 1973-1882 ini, revolusi maritim Jokowi menekankan hal-hal yang langsung berhubungan dengan kepentingan rakyat seperti perikanan. “Bagi dia (Jokowi), harus politik yang merakyat. Kelihatannya tema pokoknya ikan. Karena yang dekat dengan rakyat itu ikan,” katanya seusai menjadi pembicara dalam seminar di Kedutaan Besar Australia, Selasa, 7 April 2015.

Karena prinsip itu, kata Hasjim, kebijakan maritim Jokowi lebih banyak menyentuh hal-hal praktis. “Soal mineral (laut), strategi militer, agak sedikit jauh dari rakyat, makanya tidak banyak perhatian,” ujarnya. Pengamatan Hasjim, selain perikanan, isu lingkungan seperti kebersihan laut juga lebih diperhatikan pemerintah.

Hasjim menyebutkan Jokowi menghindari hal-hal kontroversial seperti militerisasi laut. Menurut pria 80 tahun ini, strategi berbeda diterapkan Cina ketika revolusi kelautan di bawah Deng Xiaoping. “Ketika Cina mulai revolusi kelautan, mereka modernisasi ilmu pengetahuan dan industri,” ujar ayah Dino Patti Djalal, mantan Wakil Menteri Luar Negeri, ini.

Hasjim sendiri berharap Indonesia bisa melakukan modernisasi ilmu pengetahuan kemaritiman seperti Cina. “Saya kepengin dan belum lihat modernisasi di bidang ilmu pengetahuan kemaritiman seperti untuk transportasi dan wisata,” tuturnya. Apalagi dia melihat potensi dasar laut Indonesia besar, banyak mineral yang belum tereksplorasi. Dia menyesalkan, selama puluhan tahun, soal ini tidak menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

Hasjim menyarankan, jika pemerintah cenderung ingin mengeksplorasi laut Indonesia untuk kepentingan praktis rakyat, bisa belajar dari Namibia. Di negara Afrika itu, penduduk bisa menambang berlian di laut. Padahal biasanya berlian ditambang di darat. “Mereka berpikir, di darat banyak berlian, jadi mesti jutaan tahun lalu sudah ada juga berlian di laut.”

Terlebih sekarang sedang tren pencarian mineral di gunung laut dan blacksmoke, seperti dilakukan Cina, Jepang, India, dan Korea. “Kita berharap mineral di darat, tapi tidak bicara tentang mineral laut.”

ATMI PERTIWI


Berita terkait

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

54 menit lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

2 jam lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 jam lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Usai Nobar dengan Jokowi, Menteri Budi Arie Yakin Timnas U-23 Indonesia Tetap Bisa Lolos ke Olimpiade 2024

3 jam lalu

Usai Nobar dengan Jokowi, Menteri Budi Arie Yakin Timnas U-23 Indonesia Tetap Bisa Lolos ke Olimpiade 2024

Menkominfo Budi Arie Setiadi optimistis Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 meskipun kalah 0-2 dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

4 jam lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

12 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

13 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

13 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

14 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya