Seorang pria menumpang di bagasi mobil pribadi yang digunakan sebagai taksi di Harare, Zimbabwe (10/3). (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)
TEMPO.CO, Beijing - Lebih dari 30 sopir taksi asal Suifenhe, Heilongjiang, Cina, mencoba bunuh diri dengan cara meminum cairan pestisida di depan mal Wangfujing, Beijing. Hal itu mereka lakukan sebagai protes terhadap peraturan baru ihwal perpanjangan masa operasional kendaraan taksi.
Menurut South China Morning Post, peraturan baru di Suifenhe itu mewajibkan setiap pengemudi taksi bergabung dengan perusahaan taksi yang ditunjuk pemerintah. Sopir juga dilarang mengemudi tanpa naungan perusahaan. Para sopir yang menolak aturan itu diminta meninggalkan dunia transportasi taksi dan akan diberi kompensasi.
Salah satu sopir taksi mengatakan kepada media setempat, bersama koleganya, dia melakukan perjalanan menggunakan kereta dari Suifenhe ke Beijing untuk mengeluhkan peraturan ini ke Kementerian Perhubungan Cina. "Tapi tidak ada respons dari mereka," katanya.
Polisi Cina pun menghentikan diskusi dan unjuk rasa yang dilakukan para sopir taksi. Saat ditemukan polisi sekitar pukul 11.00 waktu setempat, lebih dari 30 sopir taksi yang tak sadarkan diri akibat menenggak racun itu langsung dibawa ke rumah sakit. Beruntung, nyawa mereka terselamatkan.
Polisi menyelidiki demonstrasi ini dengan meminta keterangan dari para sopir taksi yang berunjuk rasa.
