Presiden A.S. Barack Obama dalam wawancara dengan Humans of New York. Facebook.com/Humans of New York
TEMPO.CO, Washington - Sebuah polling Reuters/Ipsos online bulan ini meminta 2,809 orang Amerika untuk menilai seberapa banyak daftar orang atau organisasi yang menjadi ancaman kepada negara adidaya tersebut dengan skala 1 sampai 5, yang satu berarti bukan ancaman dan 5 berarti ancaman.
Sepertiga dari pendukung Partai Republik percaya Presiden Barack Obama adalah ancaman bagi Amerika Serikat, melebihi kekhawatiran mereka pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Jajak pendapat menunjukkan 34 persen dari pendukung Partai Republik menempatkan Obama sebagai ancaman, menyusul Putin (25 persen) yang dituduh melakukan agresi di Ukraina, dan Assad (23 persen). Pemerintah Barat telah menuduh bahwa Assad menggunakan gas klorin dan bom barel pada warga sendiri. Namun tidak dirinci alasan kenapa tiga sosok pemimpin dunia itu dianggap mengancam AS.
Adapun hasil survei tentang orang atau organisasi yang paling menjadi ancaman bagi AS adalah sebagai berikut.
ISIS dinilai sebagai ancaman oleh 58 persen responden dan Al-Qaeda sebesar 43 persen. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dipandang sebagai ancaman oleh 34 persen, sedangkan Ayatollah Ali Khamenei dari Iran sebesar 27 persen. Serangan cyber dipandang sebagai ancaman oleh 39 persen, dan perdagangan narkoba dipandang sebagai ancaman oleh sepertiga dari responden.
"Mengingat tingkat polarisasi dalam politik Amerika, hasilnya tidak terlalu mengejutkan, mengapa orang Amerika takut hal-hal yang salah," kata Barry Glassner, seorang sosiolog dan penulis The Culture of Fear.
Ia menyatakan bahwa hal-hal seperti itu biasa terjadi di antara Partai Republik dan Partai Demokrat. Sebanyak 27 persen dari pendukung Partai Republik melihat Partai Demokrat sebagai ancaman bagi Amerika Serikat dan 22 persen dari pendukung Demokrat menganggap Republik menjadi ancaman.