ISIS dan Obama Ancaman Terbesar bagi Amerika Serikat  

Reporter

Selasa, 31 Maret 2015 10:16 WIB

Presiden A.S. Barack Obama dalam wawancara dengan Humans of New York. Facebook.com/Humans of New York

TEMPO.CO, Washington - Sebuah polling Reuters/Ipsos online bulan ini meminta 2,809 orang Amerika untuk menilai seberapa banyak daftar orang atau organisasi yang menjadi ancaman kepada negara adidaya tersebut dengan skala 1 sampai 5, yang satu berarti bukan ancaman dan 5 berarti ancaman.

Sepertiga dari pendukung Partai Republik percaya Presiden Barack Obama adalah ancaman bagi Amerika Serikat, melebihi kekhawatiran mereka pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Jajak pendapat menunjukkan 34 persen dari pendukung Partai Republik menempatkan Obama sebagai ancaman, menyusul Putin (25 persen) yang dituduh melakukan agresi di Ukraina, dan Assad (23 persen). Pemerintah Barat telah menuduh bahwa Assad menggunakan gas klorin dan bom barel pada warga sendiri. Namun tidak dirinci alasan kenapa tiga sosok pemimpin dunia itu dianggap mengancam AS.

Adapun hasil survei tentang orang atau organisasi yang paling menjadi ancaman bagi AS adalah sebagai berikut.

ISIS dinilai sebagai ancaman oleh 58 persen responden dan Al-Qaeda sebesar 43 persen. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dipandang sebagai ancaman oleh 34 persen, sedangkan Ayatollah Ali Khamenei dari Iran sebesar 27 persen. Serangan cyber dipandang sebagai ancaman oleh 39 persen, dan perdagangan narkoba dipandang sebagai ancaman oleh sepertiga dari responden.

"Mengingat tingkat polarisasi dalam politik Amerika, hasilnya tidak terlalu mengejutkan, mengapa orang Amerika takut hal-hal yang salah," kata Barry Glassner, seorang sosiolog dan penulis The Culture of Fear.

Ia menyatakan bahwa hal-hal seperti itu biasa terjadi di antara Partai Republik dan Partai Demokrat. Sebanyak 27 persen dari pendukung Partai Republik melihat Partai Demokrat sebagai ancaman bagi Amerika Serikat dan 22 persen dari pendukung Demokrat menganggap Republik menjadi ancaman.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya