Andreas Lubitz, co-pilot penerbangan Germanwings yang mengalami kecelakaan menabrak tebing pegunungan Alpen yang menewaskan 150 orang yang berada dalam pesawat. Kabarnya ia mengambil kontrol dan mengunci kapten dari kokpit dan sengaja mengaturnya membelok turun dari ketinggian jelajah 3.000 kaki per menit. facebook.com
TEMPO.CO, Jakarta - Tim pencari berhasil mengidentifikasi jenazah yang diduga kopilot Germanwings Airbus 320, Andreas Lubitz, 28 tahun.
MediaJerman, Bild, melaporkan bahwa ilmuwan forensik terkemuka, Profesor Michael Tsokos, mengatakan tubuh Lubitz berada di antara tubuh korban di lokasi kecelakaan pesawat nahas tersebut.
Tsokos menuturkan timnya telah bekerja sepanjang waktu untuk menguji 600 bagian tubuh yang terpisah dari 150 orang tewas dalam kecelakaan itu. Dia berharap, dalam waktu tiga minggu, 95 persen jumlah total korban selesai diidentifikasi dan secara resmi dinyatakan meninggal.
Penyidik juga mengatakan tes pada tubuh Lubitz bisa memberikan petunjuk penting tentang mengapa dia memutuskan mengunci diri di dalam kokpit pesawat tersebut dan menabrakkan pesawat ke gunung.
Para pejabat Prancis menjelaskan, berdasarkan perekam suara dari kotak hitam pesawat itu, Lubitz mengunci kokpit Germanwings dan mengarahkan pesawat ke gunung, sehingga terjadi kecelakaan yang menewaskan semua orang di dalamnya. Mereka percaya bahwa kapten utama pesawat nahas tersebut, Patrick Sondheimer, mencoba mati-matian untuk membuka kembali pintu selama penerbangan dari Barcelona ke Dusseldorf setelah meninggalkan kokpit untuk ke toilet.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.