Mahathir Mohammad tersenyum di depan wartawan seusai Ceramah Umum 'Malaysia-Indonesia: Dulu, Kini dan Selamanya' di Jakarta (14/4). ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad akhirnya bicara soal Lee Kuan Yew, setelah empat hari mantan Perdana Menteri Singapura pertama itu berpulang. Mahathir selama ini dikenal berseberangan dengan Lee Kuan Yew.
Mahathir bicara melalui blog pribadinya. Ia mengaku sedih atas meninggalnya pendiri Singapura Lee Kuan Yew, meskipun ia bukan teman dekat pemimpin Singapura tersebut.
"Tidak peduli seberapa ramah atau tidak ramahnya kita, tetapi meninggalnya seorang pria yang Anda kenal baik akan membuat sedih," begitu Mahathir menulis di blog-nya seperti dilansir Straits Time, Jumat, 27 Maret 2015. " Saya merasa sedih atas kematiannya."
Mantan pemimpin Malaysia diketahui sering kali bersitegang dengan Lee Kuan Yew setelah Singapura bergabung dengan Malaysia pada tahun 1963, tetapi, menurut Mahathir, "Tidak ada permusuhan".
"Saya pertama kali bertemu Lee Kuan Yew ketika saya masih menjadi anggota DPR pada 1964 setelah Singapura bergabung dengan Malaysia pada 1963. Kami banyak berbeda pendapat selama perdebatan. Tapi tidak ada permusuhan, hanya perbedaan pandangan kami tentang apa yang baik bagi bangsa yang baru lahir waktu itu," kata Mahathir.
Selama ini media sering membanding-bandingkan gaya kepemimpinan dua tokoh ASEAN tersebut. Mahathir pernah mengibaratkan Lee Kuan Yee seperti 'katak besar' di kolam kecil. Begitupun sebaliknya mendiang Lee sering mengkritisi kepemimpinan Mahatir.