TEMPO.CO, Jakarta - Berikut ini beberapa fakta kunci tentang pesawat jenis Airbus A320 yang salah satunya mengalami kecelakaan di Prancis pada Selasa, 24 Maret 2015, saat terbang dari Barcelona, Spanyol, menuju Duesseldorf, Jerman, yang membawa 150 penumpang termasuk awak pesawat.
- Sama seperti Boeing 737, Airbus A320 memiliki satu lorong dan mesin jet ganda yang digunakan untuk menghubungkan kota-kota yang terpisah sekitar 1-5 jam.
- Menurut analisis keselamatan Boeing, keluarga pesawat A320 memiliki rekaman sebagai pesawat dengan tingkat keamanan yang baik, dengan hanya rata-rata mengalami 0,14 kali kecelakaan fatal per 1 juta kali lepas landas.
- Sebelum Selasa, kecelakaan terakhir pesawat jenis A320 adalah pesawat AirAsia 8501 yang jatuh ke Laut Jawa di lepas pantai Indonesia pada 28 Desember.
- Menurut Airbus, ada Sekitar 3.600 pesawat jenis A320 beroperasi di seluruh dunia.
- Airbus, pesawat buatan Eropa dan kelompok kedirgantaraan, juga membuat versi yang hampir sama dengan pesawat model A320. Pesawat tersebut adalah pesawat model A318 yang lebih kecil serta A319 dan A321 yang lebar. Sebagai tambahan, 2.500 jet yang diproduksi tersebut saat ini beroperasi.
- Pesawat ini memiliki sertifikat untuk terbang hingga ketinggian 39 ribu kaki. Ketinggian maksimum sebelum upaya untuk naik lebih tinggi lagi dapat membuat pesawat ini rusak. Pesawat ini memiliki batas penerbangan mutlak pada ketinggian 42 ribu kaki. Namun pesawat bisa juga mengalami masalah pada ketinggian 37 ribu kaki, bergantung pada suhu dan berat—termasuk bahan bakar, kargo, dan penumpang.
Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik
50 hari lalu
Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik
Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menilai sanksi yang diberikan kepada pilot dan kopilot Batik Air yang tidur saat penerbangan tidak cukup.
