Bangun Rumah, Israel Izinkan 620 Truk Bawa Material ke Gaza  

Reporter

Senin, 23 Maret 2015 20:35 WIB

Seorang warga Palestina menggendong anaknya sambil duduk di tenda pengunngsian depan rumahnya yang hancur akibat pertempuran Israel-Hamas di Gaza, 8 Januari 2015. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Gaza - Israel mengizinkan ratusan truk membawa barang-barang kebutuhan rumah tangga memasuki wilayah Jalur Gaza, Palestina, melalui lintas batas Karam Abou-Salem.

Menurut pejabat perbatasan Palestina, Raed Fattouh, dalam jumpa pers sebagaimana diwartakan Ahram Arabic, Ahad, 22 Maret 2015, otoritas pendudukan Israel mengizinkan 620 truk membawa barang-barang komersial dan pertanian. Sebelumnya, Israel menutup perbatasan ini pada Jumat-Sabtu.

Fattouh menjelaskan 120 truk membawa berbagai kebutuhan untuk membangun infrastruktur jalan. Sedangkan 124 truk lainnya mengangkut material untuk pembangunan perumahan.

Israel mencegah masuknya bahan bakar dan listrik ke Gaza sebagai perluasan pelarangan terhadap masuknya berbagai kebutuhan rakyat Palestina. Yaitu cuka, biskuit, unggas, dan daging, sejak Tel Aviv menguasai Jalur Gaza pada 2007.

Semua daerah lintas batas, termasuk Gaza dan teritorial yang dicaplok pada 1967, ditutup sejak 2007 setelah Hamas menjadi penguasa secara de facto di Gaza. Selain itu, Negeri Yahudi itu melarang nelayan Palestina mencari ikan di perairan dalam.

Sejak serbuan militer Israel ke Gaza pada 2014, kondisi rumah warga Palestina mengenaskan karena hancur lebur oleh serbuan mesin pembunuh Israel. Para warga sangat membutuhkan bahan bangunan untuk membangun kembali kediaman mereka.

Pos lintas batas Karam Abou-Salem, kawasan pelabuhan komersial, merupakan satu-satunya tempat yang diperbolehkan menjadi pusat pengiriman barang-barang kebutuhan rumah tangga dan bahan bakar minyak ke Gaza.

Di kawasan ini, terdapat lima titik lintas batas yang menghubungkan Gaza dengan Israel. Untuk menuju Mesir, hanya melalui satu pos lintas batas, yakni melalui Rafah di Gaza.

Selama ini rakyat Palestina menggunakan Rafah sebagai jalan pintas menuju Mesir. Mereka memanfaatkannya untuk menempuh pendidikan dan berobat ke rumah sakit. Namun pintu gerbang satu-satunya ini ditutup oleh Mesir sejak Presiden Mohamed Mursi tumbang pada Juli 2013. Baru-baru ini, Mesir membuka kembali Rafah pada 8 Maret 2015 selama tiga hari.

AHRAM ONLINE | CHOIRUL

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya