IATA: Kecuali Malaysia Airlines, Perjalanan Udara 2014 Aman

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Selasa, 10 Maret 2015 22:00 WIB

Badan Keselematan Penerbangan Kanada hari ini (16/2) memerintahkan semua pesawat jenis Bombardier Dash-8 Q400 diperiksa, menyusul jatuhnya pesawat milik maskapai Continental Connection di New York. Foto: AP

TEMPO.CO, Hong Kong - Tahun lalu adalah tahun paling aman dalam sejarah penerbangan komersial, meskipun terjadi dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Malaysia Airlines. Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association /IATA), jumlah kecelakaan fatal dibandingkan dengan jumlah penerbangan secara keseluruhan mencapai rekor terendah tahun lalu.

"Maskapai makin menunjukkan kinerja bagus dari sisi keamanan," kata Tony Tyler, pimpinan IATA, dalam sebuah pernyataan di Hong Kong.

IATA, yang mewakili sekitar 250 penerbangan, mengatakan dalam sebuah laporan keamanan tahunan bahwa terdapat 12 kecelakaan fatal pada tahun 2014 dengan 641 kematian. Angka ini lebih rendah dari periode lima tahunan antara tahun 2009-2013 yang mencapai 19 kecelakaan fatal dengan 517 kematian per tahun.

Jika dijabarkan dalam angka kecelakaan, hull-loss per satu juta penerbangan adalah 0,23, atau setara dengan satu untuk setiap 4,4 penerbangan. Hull-loss adalah kecelakaan di mana pesawat yang terlibat kecelakaan tidak dapat atau tidak ekonomis untuk diperbaiki. Pada 2013 hull-loss mencapai 0,41 dan dalam lima tahun adalah 0,58 per sejuta penerbangan.

Tidak termasuk dalam statistik IATA 2014 adalah Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17, yang ditembak jatuh oleh rudal pemberontak di Ukraina pada Juni tahun lalu yang tidak diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Semua penumpang di dalamnya berjumlah 298 orang dinyatakan tewas.

Namun bagaimanapun, diakui Tyler, ada hal yang mengganjal terkait keamanan penerbangan pada 2014, antara lain dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret 2014. Pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan awak ini belum ditemukan hingga saat ini dan menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.

Terkait hal ini, Badan Penerbangan Sipil Internasional (The International Civil Aviation Organization /ICAO), sebuah badan PBB yang mengatur penerbangan global, mengusulkan agar pesawat komersial melaporkan posisi mereka setiap 15 menit, bukan 30-40 menit seperti saat ini. Namun banyak maskapai menolak usulan ini.

REUTERS | INDAH P.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya