8 Tahun Agen FBI Hilang, Hadiah Sayembara Jadi Rp 60 Miliar  

Reporter

Selasa, 10 Maret 2015 18:15 WIB

Robert Levinnson agen FBI yang hilang di Iran, 10 Maret 2015. FBI.GOV

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat, Senin, 8 Maret 2015, mengumumkan sebuah sayembara berhadiah US$ 5 juta atau setara dengan Rp 60 miliar. Pengumuman itu terkait dengan hilangnya secara misterius anggota FBI, Robert Levinson, delapan tahun silam di Iran.

Sebelumnya, pada 2012, FBI juga pernah menyediakan hadiah sekitar Rp 13 miliar bagi siapa saja yang sanggup mengembalikan Levinson setelah lima tahun tak jelas kabarnya.

"Hari ini, untuk menandai delapan tahun sejak Bob (Levinson) hilang di Iran, kami perlu meningkatkan jumlah hadiah bagi siapa saja yang tahu keberadaannya dan mengembalikan dia kepada keluarganya dengan selamat," kata Direktur FBI James Comey.

"Kami meminta kepada siapa saja memberikan informasi untuk menghubungi FBI. Sudah cukup lama Bob (Levinson) meninggalkan rumah." imbuhnya.

Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat melalui jejaring media sosial menulis, "Komitmen kami adalah membawa pulang dengan selamat Bob Levinson kepada keluarganya." Dewan menambahkan, "Kami meminta kepada pemerintah Republik Islam Iran bekerja sama mencari keberadaan Levinson sehingga kami bisa yakin bahwa dia selamat hingga kembali bersama keluarga."

Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam sebuah pernyataan terang-terangan meminta Iran bekerja sama melakukan investigasi keberadaan Levinson. "Dia telah menghabiskan lebih dari 2.900 hari untuk berpisah dengan keluarganya. Peristiwa ini merupakan sejarah terpanjang bagi warga AS. Tahun demi tahun, keluarganya sakit karena dia tidak berada di tengah-tengah mereka. Inilah saatnya dia kembali bersama keluarga," kata Kerry.

Levinson, berusia 67 tahun tepat pada 10 Maret 2015, pensiun dari FBI 17 tahun silam. Dia hilang pada 9 Maret 2007 saat melakukan kunjungan ke Pulau Kish di Iran.

FBI, Gedung Putih, dan CIA tidak mengakui secara terbuka mengenai hubungan antara CIA dan Levinson. Tidak begitu jelas siapa yang menahannya, namun sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa mereka sangat yakin dia berada di sebuah tempat di selatan Asia.

Pada 2013, The Washington Post dan Associated Press mengungkapkan bahwa Levinson dibayar oleh CIA untuk mendapatkan berbagai informasi selama berkunjung ke Iran. "Selama kunjungannya ke Iran dia diharapkan bertemu dengan informan untuk memperoleh informasi mengenai program nuklir Teheran."

Namun kabar tersebut dibantah oleh Washington dengan menyatakan bahwa Levinson sama sekali tidak bekerja untuk pemerintah AS ketika dia hilang di Iran.

Apapun perkataan pejabat di Washington, dalam sebuah siaran video yang dikirimkan kepada keluarganya oleh pelaku penangkapan pada 2010, Levinson meminta pemerintah AS menolongnya. "Mohon bawalah saya pulang," kata Levinson yang tampak kurus.

AL ARABIYA | CNN | CHOIRUL

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya