Eks Jurnalis Ini Intelijen Perempuan Tertua CIA

Reporter

Minggu, 8 Maret 2015 14:59 WIB

Elizabeth "Betty" McIntosh, mata-mata wanita CIA rayakan ulang tahunnya yang ke-100. businessinsider.com

TEMPO.CO, Virginia - Pesta ulang tahun biasanya berlangsung seru dan ramai. Namun, pesta ulang tahun yang satu ini jauh dari hiruk pikuk. Lokasi pestanya pun tak sembarangan, di markas besar Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) di Virginia, Minggu lalu. Siapa yang berulang tahun?

"Berbagai pencapaian dan kisah hidupnya menginspirasi semua perempuan," kata Direktur CIA John Brennan, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis, 5 Maret 2015.

Sosok yang dipuji John Brennan itu bernama Elizabeth "Betty" McIntosh. Pesta di markas besar CIA itu untuk merayakan ulang tahun Betty yang ke-100.

Perempuan kelahiran Washington D.C ini merupakan intelijen perempuan AS tertua yang masih hidup. John menyebut Betty satu dari sedikit intelijen yang sukses menyelesaikan tugasnya.

Lulus kuliah jurnalistik, Betty memulai kariernya sebagai jurnalis di sejumlah surat kabar. Ditempatkan di Hawaii, dia meliput langsung pengeboman Pearl Harbor. Betty melaporkan berita pengeboman di hari tragis itu dengan dramatis.

Dua tahun kemudian, Betty ditugaskan di Washington untuk meliput Eleanor Roosevelt, yang kemudian menjadi ibu negara. Saat bertugas di Gedung Putih, ia mendapat persetujuan membuat liputan profil seorang industrialis yang bekerja secara rahasia untuk Jenderal William Donovan atau dijuluki "Wild Bill".

William Donovan merupakan pemimpin kantor Pelayanan Strategi (OSS), lembaga intelijen AS pertama yang kemudian menelurkan CIA. Sementara William Donovan dikenang sebagai Bapak Intelijen Amerika.

Betty kemudian direkrut oleh "Wild Bill" untuk bekerja di OSS yang bertugas lewat keterampilannya mengecoh pasukan Nazi dan Jepang.

Dengan kemampuan berbahasa Jepang, Betty membuat propaganda hitam untuk menjatuhkan Jepang. Betty bersama rekan mata-mata OSS lainnya--dulunya seniman dan penulis--membuat cerita-cerita palsu.

Betty kemudian ditempatkan di India untuk melanjutkan perang melawan Jepang. Dengan menggunakan pesawat kecil, Betty terbang ke Cina untuk bekerja di salah satu radio yang bertujuan membingungkan warga Jepang yang mendengarkan siaran radio itu.

Setelah perang usai, Betty kembali ke rumahnya. Betty menikah dan bekerja sebagai penulis di sejumlah majalah fashion. Merasa jenuh, Betty meminta bekerja lagi di CIA.

Betty juga menulis sejumlah buku tentang semasa bertugas di OSS. Sayangnya, dia tidak menulis maupun berbicara tentang pekerjaannya selama di CIA. Betty terikat sumpah untuk tidak pernah mengungkap pekerjaannya di CIA.

BUSSINESS INSIDER | MARIA RITA

Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

26 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

32 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.

Baca Selengkapnya

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran

Baca Selengkapnya

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.

Baca Selengkapnya

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

29 November 2023

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa gerakan tersebut bersedia memperpanjang gencatan senjata Gaza selama empat hari ke depan

Baca Selengkapnya