TEMPO.CO, Bamako - Sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah restoran di ibu kota Mali, Bamako, sambil meneriakkan "Allahu Akbar". Lima orang dikabarkan tewas dalam serangan tersebut.
Tiga orang Eropa, di antaranya satu warga negara Prancis dan satu warga Belgia, serta dua warga Mali tewas dalam serangan itu. Para saksi mengatakan empat orang menembakkan senjata mesin dan melemparkan granat ke restoran La Terrace di Distrik Hippodrome, Bamako.
Pejabat kepolisian yang menyelidiki kasus ini menyebut serangan ini sebagai teror. Dia menambahkan, salah satu penduduk setempat yang tewas dalam serangan itu adalah polisi yang tengah melewati daerah tersebut. Setelah serangan itu, Kedutaan Besar Prancis di Bamako meminta warga Prancis di sana berhati-hati saat berada di luar ruangan.
"Ini adalah serangan teroris, meskipun kita sedang menunggu klarifikasi pihak keamanan. Ada empat orang tewas. Satu warga Prancis dan Belgia, dan dua Mali," kata seorang polisi kepada AFP seperti dilansir IBTimes pada 7 Maret 2015.
"Zona tempat penembakan itu terjadi berada di bawah kendali pasukan keamanan. Pasukan keamanan melakukan operasi untuk memastikan tidak ada serangan kejutan lain," kata seorang pejabat intelijen Mali, kemudian menambahkan bahwa motif serangan itu belum diketahui.
IBTIMES|YON DEMA
Berita terkait
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini
8 Agustus 2015
Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.
Baca SelengkapnyaTNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda
9 Mei 2015
Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.
Baca SelengkapnyaDiduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang
8 Mei 2015
Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.
Baca SelengkapnyaKronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei
8 Mei 2015
Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.
Baca SelengkapnyaUpaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei
8 Mei 2015
Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih
8 Mei 2015
Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan
8 Mei 2015
Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.
Baca SelengkapnyaBiro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei
8 Mei 2015
Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.
Baca SelengkapnyaHamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum
7 Mei 2015
ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.
Baca SelengkapnyaWNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur
7 Mei 2015
Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.
Baca Selengkapnya