E-mail Hillary Clinton Dianggap Bahayakan Negara

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Selasa, 3 Maret 2015 22:21 WIB

Mantan Menlu A.S, Hillary Clinton, berada di posisi ketiga Wanita Paling Dikagumi Dunia. Ia merupakan politikus ternama dan istri dari mantan Presiden A.S, Bill Clinton. Slaven Vlasic/Getty Images

TEMPO.CO, Washington - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, dinilai melanggar undang-undang federal tentang penggunaan e-mail pribadi saat masih menjabat. Menurut The New York Times, e-mail tersebut dipandang, antara lain, kurang terlindungi dari risiko peretasan.

Menurut media tersebut, istri mantan Presiden AS Bill Clinton ini tak memiliki alamat e-mail resmi federal, hal yang diwajibkan bagi pejabat negara. "E-mail-nya tidak disimpan di server departemen pada saat itu, seperti yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang Perekaman Federal," kata NYT. "Harusnya, korespondensi pejabat menjadi bagian dari catatan departemen."

Analis pemerintah yang dikutip dalam laporan itu menyatakan ada hal yang "mengkhawatirkan" tentang hal ini. "Sangat sulit untuk membayangkan seorang petinggi setingkat menteri hanya menggunakan saluran komunikasi e-mail pribadi untuk menjalankan pemerintahan," kata Jason Baron, seorang pengacara di Drinker Biddle & Reath, dan mantan kepala litigasi di Kantor Perekaman dan Arsip Nasional (National Archives and Records Administration).

Sesuai dengan UU, e-mail semua pejabat negara AS harus disimpan di server pemerintah sehingga mudah untuk diteliti. E-mail pribadi dianggap tidak aman, dan hanya dibenarkan digunakan oleh pejabat federal dalam keadaan darurat.

Seorang juru bicara Hillary, Nick Merrill, mengatakan kepada NYT bahwa mantan pengacara ini tidak melanggar aturan soal penggunaan e-mail. "Apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan aturan," kata dia.

NEW YORK TIMES | INDAH P.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya