Hillary Clinton Gunakan E-mail Pribadi Selama Jadi Menlu

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 14:17 WIB

Mantan Menlu Amerika Hillary Rodham Clinton dan mantan Presiden Amerika Bill Clinton menghadiri acara `Last Ship and Saturday Night Scream Christmas Carols` di New York City, Amerika, 20 Desember 2014. John Lamparski/WireImage

TEMPO.CO, Washington - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton ternyata menggunakan e-mail pribadi selama menjalankan tugasnya di pemerintahan selama empat tahun. Ia tidak mempunyai e-mail resmi pemerintah.

Para stafnya juga tidak membuatkan e-mail resmi pemerintah untuk Hillary sesuai peraturan yang berlaku. Setelah meletakkan jabatannya, sejumlah penasihat Hillary bekerja untuk memilah puluhan ribu e-mail pada akun pribadi istri Presiden Amerika Serikat ke-42, Bill Clinton, itu. Hasilnya, 55 ribu halaman e-mail dikategorikan milik pemerintah.

Seperti diberitakan New York Times, 2 Maret 2015, Hillary bakal dijerat melakukan pelanggaran hukum karena tidak menggunakan e-mail resmi pemerintah dalam menjalankan tugasnya.

Direktur Keamanan Arsip Negara Thomas S. Blanto menyesalkan ketiadaan e-mail resmi untuk Hillary. "E-mail pribadi tidak aman. Pejabat senior seharusnya tidak boleh menggunakannya," kata Blanton.

Terungkapnya kasus e-mail pribadi Hillary ini memunculkan kembali kritik yang sejak lama disuarakan kepada Hillary dan Clinton, suaminya, yang dituding tidak transparan dan cenderung bersikap merahasiakan sesuatu.

Satu komisi di parlemen menemukan Hillary tidak punya akun e-mail resmi pemerintah saat melakukan investigasi kasus serangan ke Konsulat Amerika di Benghazi, Libya. Komite, yang mengkaji e-mail pribadi Hillary, menemukan 300 e-mail atau sekitar 900 halaman tentang serangan Benghazi.

Hillary tidak berkomentar atas temuan dirinya tidak menggunakan e-mail resmi pemerintah AS dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri luar negeri. Hillary meletakkan jabatan itu pada 2013.

NEW YORK TIMES | MARIA RITA



Berita terkait

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.

Baca Selengkapnya

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".

Baca Selengkapnya

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya