TEMPO.CO, Damaskus - Jumlah orang yang dieksekusi oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terus bertambah. Sejak pendeklarasian khilafah pada Juni lalu, ISIS telah menewaskan 1.969 orang. Hampir dua per tiga dari mereka--sekitar 1.238 orang--adalah warga sipil.
Tak hanya sandera yang dibunuh, ISIS juga mengeksekusi 125 anggotanya yang dianggap "melebihi batas dalam agama". Namun Syrian Observatory meyakini bahwa jumlahnya lebih banyak dari angka-angka yang mereka sebutkan tadi.
"Karena ada ratusan orang yang hilang dan ditahan di penjara ISIS. Kami juga kehilangan komunikasi dengan sekitar seribu anggota suku al-Shaitaat dan puluhan warga Kurdi yang masih dinyatakan hilang sejak ISIS menyerang Kota Kobani pada bulan September," kata pendiri Syrian Observatory, Osama Edward.
Diberitakan, akhir pekan ini, ISIS di Suriah utara membebaskan setidaknya 20 sandera Kristen Assyria. Menurut Rami Abdelrahman, Direktur Syrian Observatory for Human Rights yang memiliki jaringan aktivis di Suriah, para sandera diculik di Gunung Abdelaziz, Tal Tamer barat daya.
ISIS menangkap setidaknya 220 warga Asyur, semua beragama Kristen, pada 23 Februari 2015 dalam serangan di desa-desa di sekitar Kota Tal Tamer, Provinsi Al-Hasakah, Suriah utara. Lembaga ini, mengutip seorang komandan Asyur, menyatakan ISIS berencana membebaskan 29 orang di antaranya.
Observatorium Suriah mengatakan pada Sabtu bahwa pengadilan ISIS memerintahkan pembebasan mereka, mengutip seorang komandan Asyur. Pengadilan, kata komandan itu, menyebut nasib sandera lain belum diputuskan oleh para ahli hukum syariah ISIS.
Edward menyebut jumlah sandera lebih dari 262 orang. Jumlah warga yang disandera ISIS kian bertambah, dari estimasi awal 70-100 orang pada Senin menjadi 150 orang pada Rabu. Perempuan, anak-anak, dan orang tua ada di antara mereka yang disandera.
AP | INDAH P.
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
6 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
25 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
34 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
35 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
37 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
37 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
38 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
38 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
38 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya