Sejumlah wanita dari gereja Ortodoks Suriah Saint Afram berdoa dalam misa Natal di Amman, yordania, Rabu (25/12). AP/Mohammad Hannon
TEMPO.CO, Damaskus - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membebaskan 30 pria yang diculik di dekat Tikrit di wilayah Irak. "Mereka dibebaskan sehari setelah penculikan," ujar sumber yang tak disebutkan namanya.
Milisi ISIS dilaporkan telah menculik 118 pria dan sembilan bocah pada Ahad, 22 Februari 2015, dari Desa Rubaidha, sebelah timur Tikrit. Selanjutnya mereka membebaskan 21 laki-laki, sehingga sisa orang-orang yang mereka sandera berjumlah 97 pria dan sembilan anak-anak.
Tokoh masyarakat setempat, Anwar Assi al-Obeidi, mengatakan kepada Al Jazeera, "Sepertinya mereka telah melepas 30 kaum pria." Namun tidak ada informasi jelas, apakah anak-anak yang berusia sembilan hingga sepuluh tahun yang ditangkap turut dibebaskan dalam rombongan tersebut.
Obeidi menambahkan, sulit sekali mendapatkan informasi yang pasti karena mereka memutus jaringan telepon di kawasan tersebut. Oleh karena itu dirinya tidak bisa mendapatkan keterangan detail bagaimana para korban penculikan itu dibebaskan atau apa yang sedang terjadi terhadap orang-orang yang diculik itu.
Pemimpin tradisional itu, Rabu, 25 Februari 2015, mengatakan hampir seluruh orang-orang yang diculik itu keluarganya berperang melawan ISIS. "Mereka membunuh 600 orang dari suku Obeid sejak Juni 2014."
Sementara itu berita dari Al Arabiya, edisi Kamis, 26 Februari 2015, menyebutkan sebanyak 220 warga Kristen Suriah telah diculik dari desa mereka di sebelah timur laut Suriah dalam beberapa hari ini. "Tak kurang dari 220 warga Suriah diculik oleh ISIS dari 11 desa di Provinsi Hasakeh dalam tiga hari terakhir ini," kata kelompok hak asasi manusia berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights.
Kelompok ini menambahkan, ISIS telah menguasai sepuluh desa Kristen di Distrik Tal Tamer, sebelah barat Provinsi Hasakeh. "Peristiwa ini memicu eksodus besar-besaran," ujar Observatory. Saat ini, jumlah umat Kristen di Suriah diperkirakan mencapai 1,2 juta jiwa.