Mesir Desak Dunia Internasional Intervensi Libya

Reporter

Selasa, 17 Februari 2015 21:17 WIB

Sebuah pesawat jet tempur asal Peranics, Rafale terbang di pangkalan udara Saint-Dizier di Perancis, 13 Februari 2015. Mesir membeli pesawat tempur yang mampu berpangkalan di daratan maupun di kapal induk, Rafale senilai lima milyar euro setara dengan 5,7 milyar dollar. REUTERS

TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan mandat kepada koalisi internasional melakukan intervensi ke Libya setelah sejumlah jet tempur Negeri Piramida itu membobardir markas pertahanan Negara Islam Irak dan suriah (ISIS) di sana.

"Tidak ada pilihan lain, dengan mempertimbangkan persetujuan rakyat dan pemerintahan Libya, mereka membutuhkan kita untuk bertindak," ucapnya kepada radio Prancis, Europe 1, dalam sebuah wawancara yang diudarakan pada Selasa, 17 Februari 2015.

Ketika ditanya, apakah Mesir akan memulai aksi sendiri lagi, Jenderal el-Sisi menjawab, "Kami akan melakukanya lagi, dan semua kekuatan akan mendukung kami."

Gempuran udara yang menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil di Libya itu dipicu siaran video yang diedarkan oleh awak ISIS kepada publik. Dalam siaran rekaman tersebut tampak kepala 21 umat Kristen Koptik Mesir dipenggal.

Aksi kejam tersebut selanjutnya direspon militer Mesir dengan serangan udara pada Senin, 16 Februari 2015, terhadap sejumlah kamp latihan ISIS berikut gudang senjata mereka di sebelah timur laut Libya.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, militer Mesir menyatakan, "Gempuran udara terhadap sasaran ISIS sukses dan seluruh jet Falcon kami kembali ke pangkalan dengan aman."

Namun demikian sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa rumah warga di kawasan Derna, tempat gempuran itu berlangsung, rusak parah. "Sedikitnya tujuh warga sipil tewas termasuk tiga anak kecil," kata sumber Al Jazeera.

Menanggapi serangan udara tetangganya, Kepala Pemerintahan Libya di Tripoli, Omar al-Hassi, menyebut bahwa gempuran tersebut merupakan agresi terorisme Mesir. "Itu agresi yang tak bisa diampuni." Dia menambahkan, "Serangan ini mengerikan. Militer Mesir telah melakukan tindakan terorisme dan itu merupakan pelanggaran kedaulatan Libya dan hukum internasional, serta Piagam PBB."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya