TEMPO.CO, Kairo - Dua wartawan Al Jazeera, Mohamed Fahmy dan Baher Mohamed, dibebaskan sementara dari penjara dengan jaminan oleh pengadilan di Kairo sembari menunggu keputusan pengadilan tinggi.
Pembebasan Fahmy pada Jumat pagi dinihari, 13 Februari 2015, waktu setempat berlangsung sehari setelah pengadilan Mesir memberikan jaminan kepada dia dan rekannya, Baher Mohamed, setelah mendekam dalam bui selama 411 hari.
Pengadilan banding bulan lalu memerintahkan pengadilan rendah membebaskan keduanya karena tuduhan yang didakwakan kepada mereka tidak terbukti. Sebelumnya, kedua jurnalis didakwa pengadilan melakukan kesalahan karena membantu organisasi terlarang Ikhwanul Muslim.
"Jaminan ini adalah langkah kecil untuk berjalan ke arah yang benar. Keputusan ini memungkinkan Baher dan Mohamed menghabiskan waktunya bersama keluarga setelah 411 hari di kerangkeng," kata juru bicara pengadilan.
Sebelumnya, pengadilan telah membebaskan jurnalis Peter Greste. Selanjutnya, melalui keputusan presiden, dia deportasi dari Mesir per 1 Februari 2015 setelah meringkuk dalam bui selama 400 hari. Dia kini tinggal bersama keluarganya di Australia.
Dengan demikian, tiga jurnalis Al Jazeera telah bebas menghirup udara segar di luar terali besi tanpa membayar uang jaminan, kecuali Fahmy yang harus menyerahkan uang US$ 33.000 atau sekitar Rp 422 juta ke pengadilan.
Tiga jurnalis Al Jazeera itu adalah Peter Greste dari Australia, Mohamed Fahmy keturunan Mesir- Kanada, dan Baher Mohamed asal Mesir. Mereka didakwa menyebarluaskan berita palsu dan membantu organisasi terlarang Ikhwanul Muslim oleh pengadilan tahun lalu.
AL JAZEERA | AHRAMONLINE | CHOIRUL
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya