Putri Bos Korean Air Dibui Karena Urusan Camilan  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Kamis, 12 Februari 2015 21:16 WIB

Heather Cho (40 tahun), putri CEO maskapai Korean Air Lines, menunduk di depan media yang berkumpul di depan Kementrian Transportasi di Seoul, Korsel, 12 Desember 2014. Cho berulah di dalam pesawat karena masalah kecil dan menyebabkan pesawat terlambat berangkat 20 menit. REUTERS/Song Eun-seok/News1

TEMPO.CO, Seoul - Putri Bos Korean Air, Heather Cho, dinyatakan bersalah melanggar hukum keselamatan penerbangan dan dijatuhi hukuman penjara satu tahun. Kasus yang lebih dikenal sebagai "insiden kacang" yang melibatkan dirinya itu sebelumnya memicu reaksi publik yang sangat besar.

Dakwaan atas Cho bermula dari sebuah insiden di mana Cho memaksa pilot dalam penerbangan New York-Seoul pada 5 Desember untuk kembali ke landasan. Ia marah setelah kacang macadamia yang dimintanya disajikan dalan plastik kecil, bukan dalam mangkuk. Selain itu, dalam dakwaan juga disebutkan ia menyerang pramugari dan awak kabin baik secara verbal maupun visik.


Cho, yang juga seorang eksekutif di Korean Air pada saat itu, didakwa menghalangi keadilan dan menyerang seorang anggota awak kabin. Jaksa menuntut hukuman tiga tahun penjara. Pengadilan distrik di Seoul memutuskan bahwa Cho telah secara ilegal mengubah arah pesawat saat tengah mengudara. Cho juga harus bertanggung jawab karena menghalangi keselamatan penerbangan dengan penyalahgunaan wewenangnya.


Dalam pengambilan keputusan, hakim mempertimbangkan sikap Cho yang sama sekali tak menunjukkan penyesalan selama persidangan kendati ia menyerahkan beberapa surat yang menunjukkan permohonan maaf. "Dia memperlakukan penerbangan itu seolah-olah ia tengah terbang dengan pesawat pribadi," kata Hakim Oh Sung Woo.

Cho, yang telah ditahan sejak penangkapannya pada 30 Desember dan dihadiri pengadilan dalam pakaian penjara berwarna hijau, menundukkan kepala saat putusan dibacakan. Dia mengaku tidak bersalah atas sebagian besar dakwaan, termasuk penyerangan fisik kepala awak kabin Park Chang Jin, yang mengatakan dia dipaksa untuk berlutut dan meminta maaf oleh perempuan itu.

Cho dipandang sebagai simbol dari generasi manja dan arogan keturunan konglomerat raksasa, atau chaebol, yang mendominasi perekonomian Korea Selatan. Seperti Cho, banyak keturunan orang kaya Korea Selatan yang diberikan posisi senior dalam bisnis keluarga.

Di masa lalu, pemilik chaebol kerap dianggap kebal hukum. Meski mereka terbukti melakukan kecurangan, hukuman yang dijatuhkan sangat ringan.

Cho mengundurkan diri dari semua jabatannya dan telah meminta maaf secara terbuka. Tindakannya di atas pesawat disebut ayahnya, Cho Yang Ho, sebagai "tindakan bodoh". Insiden kacang Cho menjadi berita utama nasional dan internasional selama beberapa pekan dan dipandang sebagai sesuatu yang memalukan bagi Korea Selatan.

KOREA HERALD | INDAH P.

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya