Penembakan Tiga Muslim di AS Dipicu Cekcok Parkir

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Kamis, 12 Februari 2015 07:05 WIB

Keluarga Muslim, Deah Shaddy Barakat (23), istrinya Yusor Abu-Salha (21), dan adiknya, Razan Abu-Salha (19), semuanya ditemukan ditembak mati di sebuah kondominium, 11 Fberuari 2015. Pembunuhnya, Craig Stephen Hick (46), kemudian menyerahkan diri ke polisi atas pembunuhan tersebut. nydailynews.com

TEMPO.CO, North Carolina - Penembakan tiga mahasiswa Muslim di North Carolina oleh tetangganya diduga bermula dari perang mulut terkait lahan parkir. Pelaku, Craig Stephen Hicks (46), telah ditahan tanpa jaminan dan didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama.

Istrinya, Karen Hicks, mengatakan dia sangat terkejut dengan berita itu. Namun ia meyakini insiden itu tidak bermotifkan agama. "Kami menikah selama tujuh tahun dan ini adalah salah satu hal yang baru saya tahu tentang dia," katanya pada wartawan. Yang ia tahu tentang suaminya adalah aktif menyuarakan isu-isu terkait hak asasi manusia.

Pengacara Hicks, Rob Maitland, mengakui kliennya memiliki "masalah lama" terkait lahan parkir. Ia mengatakan penembakan tidak ada hubungannya dengan keyakinan agama korban. "Sayangnya korban berada di sana pada waktu yang salah di tempat yang salah," kata Maitland.

Petugas Kepolisian Chapel Hill menyatakan, penembakan dipicu oleh perang mulut antara pelaku dengan salah satu korbannya terkait parkir mobil di condominium tempat mereka tinggal. "Penyelidikan awal kami menunjukkan bahwa kejahatan itu dimotivasi oleh cekcok antar tetangga terkait parkir," kata juru bicara kepolisian.

Polisi sebelumnya mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah penembakan itu merupakan kejahatan rasial karena ketiga korban adalah Muslim. Namun pejabat Kejasaan di North Carolina, Ripley Rand, meyakini bukan itu penyebabnya. "Kami tidak memiliki informasi bahwa ini adalah kampanye yang ditargetkan terhadap Muslim di North Carolina," katanya.

Dua korban penembakan merupakan pasangan pengantin baru dan masih menimba ilmu di universitas setempat. Deah Barakat, 23 tahun, seorang mahasiswa tahun kedua di UNC School of Dentistry, dan istrinya, Yusor Mohammad, 21 tahun, seorang calon dokter gigi, menikah pada Desember tahun lalu. Adik Mohammad, Razan Mohammad Abu-Salha, adalah seorang mahasiswa di North Carolina State University di Raleigh yang tengah mengunjungi saudaranya.

Tembakan dilaporkan terjadi setelah pukul 17.00 Selasa di kondominium Finley Forest di Chapel Hill, sebelah timur dari kampus University of North Carolina. Hicks pernah meneriaki Farris Barakat, saudara Deah, dan menyatakan ia parkir di ruang yang salah. Kepada ABC News, Farris Barakat menambahkan bahwa ia mencoba untuk menanggapinya dengan cara yang tenang, tidak ingin memancing kemarahan Hicks lebih lanjut. Hicks sebelumnya juga pernah diketahui menggedor dan masuk ke kediaman pasangan muda itu dengan pistol di sabuknya.

Organisasi pembela hak-hak sipil Muslim AS, The Council on American-Islamic Relations, meminta aparat penegak hukum menangani spekulasi tentang motif bias yang mungkin dalam pembunuhan tersebut. Informasi tentang penembakan itu menjadi informasi yang paling banyak dibagi di situs media sosial AS, dengan tagar seperti #MuslimLivesMatter dan #ChapelHillShooting.

ABC NEWS | INDAH P.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya