Rusia-Mesir Tolak Dolar AS dalam Perdagangan

Reporter

Selasa, 10 Februari 2015 01:44 WIB

Moskow, Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin tampak sedang berpidato di konfrensi pers tahunan di World Trade Center 18 Desember 2014. Vladimir Putin pria kelahiran 7 Oktober 1952 ini terlahir dengan nama lengkap Vladimir Hankock Vladimirovich Putin. Dmitry Dukhanin/Kommersant/via Getty Images.

TEMPO.CO, Kairo - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Mesir Abdul Fattah el-Sisi tak akan lagi menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat dalam perdagangan bilateral. Keduanya akan tetap menggunakan mata uang nasional masing-masing.

"Langkah ini akan membuka prospek baru bagi kerja sama perdagangan dan investasi antarnegara kita, ini juga mengurangi ketergantungan pada tren di pasar dunia," kata Putin dalam wawancara koran harian Al-Ahram.

Wacana ini akan dibahas secara intensif dalam kunjungan Putin selama dua hari ke Mesir. Putin menilai, Mesir adalah mitra lama dan tepercaya bagi Rusia yang hubungannya terus meningkat.

"Kita sudah menggunakan mata uang nasional untuk perdagangan dengan sejumlah CIS dan Cina. Kami siap mengadopsinya dalam hubungan dengan Mesir," kata Putin.

Putin mengklaim volume perdagangan bilateral kedua negara telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Perdagangan pada 2014 bahkan meningkat lebih dari setengah dibandingkan tahun sebelumnya atau lebih dari US$ 4,5 miliar.

Di sektor pertanian, kerja sama Rusia dan Mesir diklaim saling menguntungkan dan efektif. Mesir menjadi pembeli utama hasil gandum Rusia, sekitar 40 persen dari konsumsi dalam negeri. Sebagai gantinya, Rusia mengimpor hasil buah dan sayuran Mesir.

Rusia mendapat sanksi larangan ekspor makanan dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Kanada. Di tengah situasi tersebut, Mesir menyatakan akan meningkatkan pengiriman hasil pertanian untuk Mesir hingga 30 persen.

Menurut Kepala Departemen Pertanian Federasi Rusia Nikolay Fedorov, Mesir mengirimkan produk pertanian hingga US$ 400 juta pada 2013. Angka tersebut meningkat tajam pada semester pertama 2014 hingga US$ 460 juta.

Selain itu, Rusia dan Mesir juga terlibat dalam kerja sama energi, manufaktur mobil, dan transportasi. Mesir juga sepakat untuk membentuk zona industri Rusia yang menjadi bagian dari proyek Terusan Suez Baru. Proyek senilai US$ 4 miliar atau setara Rp 5 triliun ini akan mempercepat lalu lintas di sepanjang jalur air.

Saat berkunjung ke Rusia pada Agustus 2014, Al-Sisi dan Putin juga telah sepakat untuk menciptakan perdagangan besar dengan negara Uni Bea Cukai.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya