Gadis Nikahi Tentara ISIS Demi Selamatkan Ayah

Senin, 9 Februari 2015 12:49 WIB

Rudal jelajah Scud milik Irak berhasil dimiliki oleh ISIS, rudal balistik ini merupakan kopian dari rudal milik Soviet. Dibuat pertama kali pada tahun 1957, dengan tipe single stage liquid fuel dan mampu menjangkau hingga 1.000KM, dengan kecepatan jelajah mach 5. Janes.com

TEMPO.CO, Turki - Hanan, bukan nama sebenarnya, terisak mengenang kejadian pahit yang menimpanya. Wanita 26 tahun itu mengorbankan diri untuk ayahnya. Dia terpaksa menikahi tentara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) agar kelompok teroris tersebut melepaskan sang ayah.

Semua bermula ketika ISIS melakukan sweeping di kota tempat tinggal Hanan di Suriah timur. ISIS tak segan menahan siapa pun yang dicurigai menentang mereka. “Ketika ISIS datang, seseorang memberi tahu mereka bahwa ayah saya memiliki senjata. Jadi, mereka menahannya,” kata Hanan, seperti dilaporkan CNN, 5 Februari 2015.

Yang tersisa dari keluarga itu adalah Hanan, dua saudara perempuan, dan ibunya. Saudara laki-laki Hanan terbunuh dalam bentrokan dengan ISIS. Untuk mengenang sang putra, ayah Hanan menyimpan senjata AK-47 miliknya saudara laki-laki Hanan.

Kemudian, Hanan dan ibunya pergi ke Markas Besar Polisi Syariat ISIS, tempat sang ayah ditahan. Polisi itu sempat menggoda Hanan. Dia bertanya tentang laki-laki pelindung Hanan. Namun Hanan dan ibunya mengatakan hanya ada mereka. Tak berapa lama, ibu Hanan membawa kabar buruk. ISIS akan membebaskan ayah Hanan jika gadis itu mau menikahi Kepala Polisi Syariat.

Kepala polisi itu bernama Abu Mohammed al-Iraqi. “Hidup ayah saya ditukar dengan pernikahan dengannya. Kami tidak punya siapa pun selain ayah. Saya harus menerima,” ujar Hanan. Al-Iraqi adalah nama samaran milisi ISIS. Hanan bahkan tidak pernah tahu nama asli orang itu.

Hanan mendeskripsikan perawakan Al-Iraqi sebagai pria bertubuh tinggi, kurus, berkulit gelap, berjanggut panjang, dan memiliki rambut sepundak. Menurut Hanan, Al-Iraqi bicara tergagap pada malam pertama mereka. Dia memaksa mendekatkan diri dengan Hanan. Awalnya, Hanan melawan, tapi kemudian dia pasrah.

Sehari-hari, Hanan dikunci di dalam rumah. Dia hanya diizinkan menggunakan telepon untuk menghubungi orang tuanya dengan pengawasan. Belanja kebutuhan sehari-hari dilakukan sendiri oleh Al-Iraqi. Mereka jarang berbicara, kecuali sapaan biasa. Hanan menjadi tahanan, pembantu, juga budak seks.

Hanan juga menyebut Al-Iraqi mengalami paranoid. “Dia tidak pernah merasa aman. Dia tidur dengan senapan di dekat kepalanya,” tutur Hanan. Jika ada yang mengetuk pintu, Al-Iraqi menyambangi dengan membawa pistol dan penutup wajah. “Dia tidak percaya siapa pun.”

Al-Iraqi bertugas menegakkan syariat, termasuk larangan merokok. Namun, masih menurut Hanan, orang itu justru menyimpan rokok di rumahnya. Dia bisa menghilang berhari-hari, membiarkan Hanan terkurung.

Sebulan setelah mereka menikah, Al-Iraqi tewas terbunuh. Hanan dikirim kembali ke rumah orang tuanya. Dia disambut dengan tangisan. Meski lepas dari ISIS, Hanan kehilangan sesuatu dari dirinya yang tak dapat tergantikan.

CNN | ATMI PERTIWI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya